Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilik Restoran Ditanya Kenapa Tunggak Pajak, Jawabannya "Ya Nunggak Aja"

Kompas.com - 24/10/2017, 14:32 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jakarta Selatan menjadi kota dengan target penerimaan pajak tertinggi di Jakarta khususnya pajak restoran. Sayangnya, masih ada 31,4 persen atau 730 dari 2.297 restoran yang menunggak pajak setidaknya dari 1 Januari hingga 24 Oktober 2017 pagi.

Kepala Suku Badan Pajak dan Retribusi Daerah Jakarta Selatan Yuspin Dramatin mengatakan, berbagai upaya penagihan telah dilakukan pihaknya mulai dari teguran tertulis, hingga pemasangan stiker.

"Ketika ditanya kenapa tidak bayar pajak, kadang mereka juga tidak merespons, enggak ada alasannya, ya nunggak aja," kata Yuspin ditemui di kantornya, Selasa (24/10/2017).

Yuspin mengaku, sebagian besar mereka juga banyak yang mengalokasikan pajak yang diterimanya dari pengunjung, untuk mengembangkan usaha. Padahal, menurut Yuspin, kewajiban pajak mereka adalah pungutan yang dikumpulkan dari pengunjung.

Baca juga : Memburu Pajak Restoran, Hotel, dan Tempat Hiburan di Jaksel

"Ada yang muterin uang pajak untuk keperluan macam-macam, untuk balik modal, jadi nanti kalau udah balik modal baru bayar, enak saja," ujar Yuspin.

Menurut Yuspin, seharusnya pajak yang dibayarkan pengunjung ketika makan di restoran, harusnya dipisahkan dari keuntungan restoran. Selain itu, pajak restoran juga kadang tidak dilaporkan oleh pemilik restoran.

Pajak restoran ini ditetapkan 10 persen dari pendapatan. Pendapatan ini dilaporkan sendiri oleh pemilik restoran.

Baca juga : Sandi Pastikan Tak Akan Naikkan Tarif Pajak Restoran

"Mestinya omzetnya Rp 60 juta, tapi yang dibayarkan hanya Rp 4 juta, ada juga yang seperti itu," kata Yuspin.

Yang dilakukan Badan Pajak yakni menganalisa penerimaan pajak dari restoran. Mereka melakukan observasi ke lapangan, melihat harga makanan yang dijual, tingkat keramaian, dan perkiraan operasional restoran itu.

Selain itu, restoran bisa dicurigai tidak jujur melaporkan besaran pajak jika berbeda jauh dengan restoran serupa di dekat lokasinya.

Baca juga : Ahok Ingin Ada Aplikasi Pembayaran Pajak Restoran

"Biasanya, kalau mencurigakan, kami klarifikasi, kami minta perbaikan pajak. Setelah jujur dan membayar kekurangan pajak, bunganya kami hapus sebagai kompensasi dia telah jujur," ujar Yuspin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com