Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Personel Brimob Alami Luka Robek Saat Evakuasi Korban Ledakan Pabrik Mercon

Kompas.com - 27/10/2017, 17:25 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis


TANGERANG, KOMPAS.com - Sebagian karyawan pabrik mercon di Kosambi, Tangerang, yang jadi korban kebakaran, ternyata berhasil selamat karena bantuan Brimob Nusantara. Personel Brimob itu sedang beristirahat di kantor dekat pabrik.

Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Harry Kurniawan mengatakan, seorang anggota Brimob Nusantara terluka saat menyelamatkan para karyawan pabrik mercon tersebut.

"Briptu Juni dari Brimob Kalimantan Barat, itu terluka kepalanya robek," ujar Harry di lokasi, Jumat (27/10/2017).

Baca juga : Kapolda Metro Sebut Status Hukum Pemilik Pabrik Mercon Ditentukan 1x24 Jam

Harry mengatakan, pada Kamis dini hari, sekitar 100 anggota Brimob dari Kalimantan Barat tiba di Kosambi. Mereka diinapkan di kantor di depan pabrik mercon dan rencananya akan bertugas menjaga unjuk rasa yang digelar pada 28 Oktober.

Pagi harinya, kata Harry, personel Brimob yang masih beristirahat dikagetkan peristiwa kebakaran. Sejumlah personel Brimob ikut menyelamatkan karyawan pabrik dengan menjebol tembok samping pabrik yang berbatasan dengan sawah.

"Tembok samping dijebol pakai martil besar, anggota Brimob ini menyelamatkan seadanya," ujar Harry.

Dari tembok yang dijebol, puluhan karyawan berhasil keluar dan selamat. Ada juga karyawan pabrik mercon yang keluar lewat pintu depan, dan memanjat tembok di sisi lain menggunakan tangga.

"Yang keluar itu sebagian sudah mengalami luka bakar," kata Harry.

Setelah para korban dievakuasi dan lokasi disterilisasi untuk olah TKP, personel Brimob itu dipindahkan ke lokasi lain.

Berdasarkan data sementara, 47 orang tewas akibat kebakaran pabrik mercon itu, dan puluhan orang lainnya mengalami luka.

Kompas TV Kebakaran terjadi di gudang mercon di kawasan Kosambi, Kota Tangerang, Kamis (26/10/2017) pagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com