JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Tim Disaster Victims Identification (DVI) Rumah Sakit Polri Kramat Jati Kombes Pramujoko mengimbau keluarga korban tewas akibat ledakan pabrik mercon segera datang dan membawa semua data pendukung untuk memudahkan identifikasi jenazah.
Dokumen yang dibutuhkan, di antaranya kartu keluarga, KTP, foto gigi, dan hasil rekam medis lain. Data pendukung itu diharapkan diserahkan ke posko antemortem di RS Polri.
"Kami harap para anggota keluarga segera memberikan lebih banyak data antemortem (terkait korban) sehingga ke depan kami bisa mengidentifikasi lebih banyak lagi karena mau seteliti apapun selama tidak ada data antemortem dari keluarga korban tidak ada gunanya,"ujar Pramujoko, saat jumpa pers di RS Polri Kramat Jati, Jumat (27/10/2017).
Baca juga : Polisi Akhiri Olah TKP Pabrik Mercon, Sejumlah Barang Dibawa ke Puslabfor
Kebutuhan Tim DVI atas data tersebut, kata Pramujoko, sangat penting karena kondisi jenazah korban ledakan di pabrik mercon dalam keadaan hangus dan hanya menyisakan tulang serta gigi.
"Kondisi korban yang sudah jadi arang bergantung dari data gigi. Kami berharap keluarga korban dan rekan-rekan terdekatnya bisa memberikan foto-foto, terutama yang menampakkan giginya," ungkap dia.
Dari kondisi yang ada sekarang, 80 persen kondisi gigi semua jenazah masih bisa diidentifikasi jika didukung data dari keluarga.
"Selain gigi, kami juga andalkan pemeriksaan DNA yang 2-3 hari ke depan baru ada hasilnya," ungkap dia.
Di sisi lain, sampai saat ini Tim DVI RS Polri baru mengidentifikasi identitas satu jenazah korban kebakaran pabrik mercon.
"Kami bersyukur hari ini telah bisa mengidentifikasi satu korban. Namanya Surnah, kelahiran 8 Mei 2003, warga Kampung Salembaran, Desa Belimbing, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang," tutur Pramujoko.
Identitas Surnah diketahui dari pemeriksaan terhadap kondisi gigi dan rekam medis yang pernah dijalani.
Menurut Pramujoko, jenazah Surnah sudah tak dapat dikenali melalui pemeriksaan sidik jari. Oleh sebab itu, pemeriksaan gigi dan rekam medis menjadi jalan untuk bisa mengidentifikasi gadis 14 tahun tersebut.