Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berharap Anies Tepati Janji untuk Warga Bukit Duri

Kompas.com - 15/11/2017, 09:55 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berjanji mengunjungi kawasan Bukit Duri pada Rabu (14/11/2017) atau Kamis ini. Warga berharap kedatangan Anies akan membuat dia tergerak segera melunasi janji dalam kontrak politiknya kepada warga.

"Kemarin pagi (Senin) di Balai Kota Pak Gubernur mengatakan Rabu atau Kamis, tetapi sampai sekarang belum ada kabar kepastian," kata koordinator warga, Sandyawan Sumardi, Rabu (15/11/2017).

Perwakilan warga sudah dua kali ke Balai Kota untuk "menjemput" Anies. Namun, Anies belum menyempatkan diri bersilaturahim ke Bukit Duri. Sandyawan mengatakan, dalam pertemuan, ia berharap bisa menjelaskan kepada Anies soal konsep kampung susun yang diinginkan warga.

Ia mengatakan, konsep kampung susun yang diajukannya berbeda dengan konsep rumah susun meski sama-sama bertingkat. Konsep itu dirancang empat arsitek yang bekerja sama dengan Ciliwung Merdeka.

Baca juga: Begini Desain Kampung Susun Bukit Duri yang Diajukan ke Anies

"Deretan unit pada lantai di suatu blok langsung dihubungkan dengan deretan unit di blok lain sehingga lantai berbagai blok yang saling berhubungan itu menyerupai sirkulasi pada lingkungan kampung," kata Sandyawan.

Menurut Sandyawan, bangunannya terdiri dari lima atau enam lantai. Lantai satu dan dua difokuskan sebagai ruang komunal dan ruang usaha warga.

Akan ada tempat urban farming sehingga warga bisa bercocok tanam serta menghasilkan pangan dan uang dari komoditas yang ditanam. Kemudian, akan ada rumah pemotongan hewan yang modern bagi warga.

"Warga Bukit Duri banyak yang usaha potong ayam, tetapi ini sistemnya lebih higienis," kata Sandyawan.

Menurut Sandyawan, bangunan-bangunan kampung susun itu akan didirikan bukan di bantaran Sungai Ciliwung, melainkan di tengah-tengah permukiman Bukit Duri yang padat.

Kompas.com menemui warga Bukit Duri yang mengontrak ber-14 keluarga di sebuah rumah. Muhiddin (65), warga yang bersedia diwawancarai, mengatakan berharap Anies dapat segera mewujudkan janjinya.

"Ya, kami ini korban gusuran. Sudah selayaknya dapat tempat pengganti. Orang mati saja masih dapat tempat kok di kuburan, masa kami yang masih hidup enggak. Kalau bisa sih secepatnya deh ya," katanya saat ditemui di kontrakannya, Selasa.

Muhiddin mengatakan, ia pribadi tidak mempermasalahkan bentuk rumah yang dibangun Pemprov DKI Jakarta. Kendati demikian, ia berharap rumah itu berbentuk tapak alih-alih susun.

"Tetapi, nanti jadinya seperti rumah susun atau apa pun ya sudahlah tidak apa-apa, kami ikut ketua saja," katanya.

Pria yang sehari-hari mencari nafkah dengan berjualan nasi goreng itu harus membayar uang sewa Rp 600.000 setelah rumahnya digusur. Beberapa warga kehilangan mata pencarian karena rumah yang mereka sewakan sebagai kontrakan ikut tergusur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Megapolitan
Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Megapolitan
Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Megapolitan
Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Megapolitan
Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Megapolitan
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Megapolitan
Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Megapolitan
Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Ketika Si Kribo Apes Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Ketika Si Kribo Apes Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Megapolitan
3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

Megapolitan
PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Megapolitan
Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com