Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Presdir Allianz Dilaporkan ke Polisi untuk Ketiga Kalinya

Kompas.com - 17/11/2017, 20:02 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Presiden Direktur PT Allianz Life Indonesia Joachim Wessling kembali dilaporkan ke polisi oleh nasabah perusahaan asuransi itu yang bernama Reno Reynaldi. Laporan terhadap Joachim ini merupakan yang ketiga kalinya.

Pengacara Reno, Johnny Situwanda mengatakan, Joachim dilaporkan ke polisi oleh kliennya karena diduga melanggar undang-undnag perlindungan konsumen. Menurut dia, Joachim diduga mempersulit klaim asuransi kliennya.

"Allianz kami laporkan karena ada klien kami yang merasa dirugikan. Kenapa dirugikan? Karena klaimnya itu tidak dibayar, ujar Johnny di Mapolda Metro Jaya, Jumat (17/11/2017).

Johnny menambahkan, saat kliennya ingin meminta klaim asuransi sebesar Rp 19 juta, pihak Allianz menolaknya. Mereka meminta agar Reno menyertakan rekam medis lengkap dari rumah sakit jika klaim itu mau dibayarkan.

Baca juga : Polisi Hentikan Penyidikan Kasus Mantan Petinggi Allianz

"Modus mempersulit bahkan menolak klaim nasabah dengan meminta rekam medis lengkap, bukan resume medis, yang mana permintaan ini melanggar hukum yang secara spesifik diatur dalam Permenkes 269/PER/III/2008 tentang rekam medis," kata Johnny.

Dalam membuat laporan ini, Reno membawa barang bukti berupa surat permintaan rekam medis lengkap dari Allianz dan surat penolakan permintaan rekam medis lengkap dari rumah sakit.

Selain Joachim, Reno juga turut melaporkan petinggi Allianz lainnya, yakni Tod Swihart. Laporan ini diterima polisi dalam nomor LP/5633/XI/2017/PMJ/Dit. Reskrimsus tertanggal 17 November 2017.

Sementara itu, pihak Allianz sendiri mengaku belum mengetahui mengenai adanya laporan ini.

"Allianz belum terima informasi resmi dari kepolisian terkait laporan tersebut. Jadi saat ini belum bisa berikan keterangan lebih lanjut," kata Head of Corporate Communication Allianz Adrian DW.

Baca juga : Mantan Petinggi Allianz Kembali Dilaporkan ke Polisi

Joachim sebelumnya pernah dilaporkan oleh nasabah yang bernama Ifranius Algadri dan Indah Goena Nanda. Dalam laporan itu Joachim telah ditetapkan sebagai tersangka.

Namun, belakangan Ifranius dan Indah mencabut laporan itu. Akhirnya, polisi menghentikan pengusutan kasus tersebut.

Tak lama berselang, Joachim kembali dilaporkan ke polisi oleh dua nasabah yang bernama Mario Sastra Wijaya dan Sulaeman. Laporan keduanya diterima polisi dengan nomor LP/5418/XI/2017/PMJ/Dit. Reskrimsus dan LP/5469/XI/2017/PMJ/Dit. Reskrimsus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com