Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasang Badan Sandiaga untuk Himpaudi, Penerima Hibah Rp 40,2 Miliar

Kompas.com - 29/11/2017, 07:27 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggaran hibah untuk Himpunan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia  jadi sorotan. Alasannya, alamat calon penerima hibah sebesar Rp 40,2 miliar itu salah.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengakui, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta salah melakukan verifikasi alamat Himpunan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (Himpaudi).

"Ya, itu salah verifikasi," ujar Sandi, Selasa (28/11/2017).

Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Sopan Adrianto juga menjelaskan adanya kesalahan alamat Himpaudi setelah pihaknya memeriksa langsung ke lapangan.

Sopan mengatakan, yang tertukar adalah RT dan RW. Alamat yang benar adalah Jalan Poltangan Raya Nomor 25, RT 009 RW 004, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Baca juga: Pemilik Kantor yang Ditumpangi Himpaudi Tolak Ada Plang Nama

Saat Kompas.com menelusuri alamat yang disebutkan Sopan, alamat itu pun salah. Berdasarkan informasi warga sekitar, alamat kantor Himpaudi ada di Jalan Raya Poltangan Nomor 25, RT 009 RW 005. Dari sana, diketahui kantor Himpaudi menumpang di kantor penyalur satpam.

PAUD Matahari di Jalan Kuningan Patra XV, Jakarta Selatan yang disebut sebagai sekretariat Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (Himpaudi) DKI Jakarta, Selasa (28/11/2017).KOMPAS.com/NIBRAS NADA NAILUFAR PAUD Matahari di Jalan Kuningan Patra XV, Jakarta Selatan yang disebut sebagai sekretariat Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (Himpaudi) DKI Jakarta, Selasa (28/11/2017).

Ada pula informasi yang menyebut kantor Himpaudi berlokasi di Jalan Kuningan Patra XV. Saat Kompas.com mencoba menelusurinya, tak terdapat bangunan yang menandakan Sekretariat Himpaudi DKI Jakarta di sepanjang Jalan Kuningan Patra XV.

Baca juga: Menyusuri Keberadaan Kantor Himpaudi DKI di Kuningan, Hasilnya...

Hibah tetap dikucurkan

Sandi meminta semua pihak tidak saling menyalahkan adanya kekeliruan verifikasi alamat Himpaudi. Yang terpenting, anak-anak PAUD akan mendapatkan pendidikan yang berkualitas dan guru-gurunya juga diperhatikan.

"Yang penting, yang utama adalah pendidikan anak usia dini itu adalah hal yang sangat urgent dan critical, dan itu harus mendapat perhatian penuh dari Pemprov," ucapnya.

Sandi memastikan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak akan mencoret hibah sebesar Rp 40,2 miliar itu.

"Iya (tidak akan dicoret)," kata Sandi.

Baca juga: Yakin Bukan Alamat Palsu, Begini Kata Kadis Pendidikan soal Kantor Himpaudi

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (27/11/2017).KOMPAS.com/NURSITA SARI Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (27/11/2017).

Sandi pasang badan

Sandi menyebut, hibah untuk PAUD-PAUD di DKI sangat penting. Selama berkeliling pada masa kampanye Pilkada DKI Jakarta 2017, dia menyebut guru PAUD hanya dibayar dengan istilah "sajuta", sabar, jujur, dan takwa. Oleh karena itu, Sandi ingin guru-guru PAUD disejahterakan.

"Jadi, kalau ini saya all out. Saya pasang badan kalau untuk PAUD karena masa depan anak-anak kita, usia dini ini, garda terdepannya di PAUD," ujarnya.

Halaman:


Terkini Lainnya

TikToker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

TikToker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Megapolitan
Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Megapolitan
PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Megapolitan
Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com