JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan DKI Jakarta mulai sosialisasi pencegahan penyakit difteri yang berlokasi di SMA Negeri 33, Cengkareng, Jakarta Barat, Senin (11/12/207).
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Koesmedi Priharto menjelaskan, kegiatan ini ditujukan untuk mencegah berkembangnya penyakit difteri yang diketahui dapat menyerang anak atau orang dewasa yang belum mendapat imunisasi tersebut.
"Kalau di Jakarta Barat ada sekitar 700.000 anak dan orang dewasa (yang dapat imunisasi difteri). Kami juga akan melakukan komitmen pelaksanaan kegiatan ini di seluruh wilayah di Jakarta," ujar Koesmedi kepada Kompas.com di lokasi.
Setelah itu, petugas Dinas Kesehatan DKI Jakarta akan serentak melakukan imunisasi di Jakarta Barat dan Jakarta Utara mulai pekan kedua Desember untuk putaran pertama, dan pada pekan ke dua Januari 2018. Imunisasi juga akan dilakukan di pekan kedua bulan Juni 2018 untuk putaran ketiga.
Baca juga : Anies Hadiri Pencanangan Imunisasi Difteri, Siswa-Siswi SMA 33 Keluar Ruang Kelas
Selain sosialisasi di sekolah, petugas dari Suku Dinas Kesehatan di seluruh DKI Jakarta akan turun langsung ke rusun hingga permukiman warga.
Untuk mengatasi merebaknya wabah penyakit difteri, Jakarta membutuhkan 2,9 juta vaksin. Adapun biaya pengadaan vaksin tersebut mencapai Rp 70 miliar.
Penyakit difteri yang menyerang anak-anak dan orang dewasa telah mewabah di beberapa wilayah Indonesia. Sejak November 2017, kasus infeksi difteri di Jawa Barat mencapai 109 kasus, 13 orang di antaranya meninggal. Kementerian Kesehatan telah menetapkan kasus ini sebagai kejadian luar biasa (KLB).
Baca juga : Anies: Jakarta Butuh Rp 70 Miliar untuk Vaksin Difteri
Difteri merupakan penyakit yang disebabkan infeksi bakteri yang umumnya menyerang selaput lendir pada hidung dan tenggorokan serta terkadang dapat memengaruhi kulit. Difteri termasuk penyakit menular dan termasuk infeksi serius yang berpotensi mengancam jiwa anak-anak dan orang dewasa.