JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, video rapat pimpinan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di masa pemerintahannya yang diunggah ke akun YouTube menimbulkan mudarat.
Banyak pihak yang menjadikan video itu sebagai meme, baik yang mendukung maupun tidak mendukung Gubernur DKI Anies Baswedan dan dirinya pada Pilkada DKI Jakarta 2017, sehingga mereka saling memprovokasi.
"Kami melihat manfaat dan mudaratnya. Kemarin mengunggah (video rapim) pertama itu jelas sekali mudaratnya lebih banyak daripada manfaatnya," ujar Sandi di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (11/12/2017).
Baca juga: Ketika Kemudahan Warga Mengakses Video Rapat Pemprov DKI Dibatasi...
Pada awal pemerintahannya ini, Sandi mengaku ingin kembali mempersatukan warga yang berbeda pilihan politik pada Pilkada DKI Jakarta. Oleh karena itu, dia dan Anies memutuskan tidak lagi mengunggah video-video rapat ke YouTube.
Bagi warga yang ingin meminta video rapat, kata Sandi, bisa bersurat ke Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik DKI Jakarta.
Baca juga: Sandiaga: Mau Akses Video Rapat Pemprov, Ajukan Surat
Meski begitu, Sandi berjanji mengevaluasi keputusan tersebut.
"Setelah ketemu ritme dan manfaatnya lebih banyak untuk diunggah, terutama untuk sisi edukasi, sisi bagaimana pemerintah bisa melihat kebijakannya itu dimengerti masyarakat, itu nanti kami evaluasi ulang," kata Sandi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.