Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"OK Otrip Baru Dengar dari Teman, Katanya Sopir Digaji Ya?"

Kompas.com - 15/12/2017, 16:05 WIB
Stanly Ravel

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Program One Karcis One Trip (OK Otrip) rupanya belum dipahami sebagian sopir mikrolet di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur.

Sopir KWK T26 jurusan Kalimalang dan Rawamangun, Rusdiyanto, mengaku tidak mengerti soal program Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno tersebut.

Pemprov DKI Jakarta menggelar soft launching program tersebut pada Kamis (14/12/2017). "Sudah tahu, tetapi cuma dari berita saja. Enggak ngerti bagaimana dan apa-apanya," ucap Rusdiyanto kepada Kompas.com, Jumat (15/12/2017).

Baca juga : Begini Cara Memakai Ok Otrip Rp 5.000

Rusdiyanto mengatakan, sampai saat ini belum ada arahan dari pihak pengurus Koperasi Wahana Kalpika (KWK) terkait OK Otrip.

Ia pun bertanya-tanya mengenai moda transportasi apa saja yang ditunjuk untuk ikut program tersebut.

"Yang lewat Duren Sawit kan banyak angkotnya, itu apa saja nantinya ya. Terus itu nanti penumpang bayarnya tetap biasa kan (cash), tidak pakai kartu-kartuan," ucap Rusdiyanto.

Dua sopir lainnya, yakni Iman dan Lio, menyampaikan hal senada. Sopir angkot M32 jurusan Kampung Melayu dan Perum Kelender itu baru mendengar sedikit informasi soal OK Otrip dari sopir lain.

"Kita dengar dari informasi teman-teman saja di lapangan, tapi kalau resmi begitu belum. Malah kita tahunya nanti itu sopir bakal sistem gajian yah, enggak harus setoran lagi," ucap Lio.

Sementara itu, Iman menunggu penjelasan lebih lanjut mengenai program tersebut bila memang angkot untuk trayek wilayah Duren Sawit ikut dilibatkan.

"Liat nanti saja Mas, kita sih tunggu gimana-gimananya, kalau sekarang ini kan belum bisa bilang apa-apa, infonya belum sampai ke kita," kata Iman.

Baca juga : Promosi di Masa Uji Coba, Tarif OK Otrip Hanya Rp 3.500

Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah menyampaikan, akan dilakukan uji coba OK Otrip pada pertengahan Januari 2018 hingga April 2018 mendatang.

"Sebelum uji coba dilakukan, kami juga akan melakukan serangkaian agenda, di antaranya soft launching yang kita lakukan hari ini, lalu 22 Desember 2017 uji coba sistem one man one ticket, dan pada 15 Januari 2018 mulai uji coba pengintegrasian empat trayek," kata Andri.

Keempat trayek tersebut adalah Kawasan Jelambar Jakarta Barat, Warakas Jakarta Utara, Duren Sawit Jakarta Timur, dan Lebak Bulus Jakarta Selatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com