Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Modus WNA Langgar Keimigrasian, Lompat Jendela hingga Jadi Pencari Suaka

Kompas.com - 19/12/2017, 18:27 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Bidang Pengawasan dan Penindakan Imigrasi Kelas I Khusus Jakarta Selatan Idul Adheman mengatakan, sepanjang tahun 2017, pihaknya menjaring hingga 156 warga negara asing (WNA) yang terbukti melanggar aturan keimigrasian. Mereka umumnya menyalahgunakan izin tinggal, tidak memiliki dokumen keimigrasian, dan habis masa tinggalnya.

"Ada beberapa tempat konsentrasi orang asing di Jakarta Selatan. Mereka berpindah-pindah, kadang yang dari Afrika modusnya mereka pindah ke daerah pinggiran di Jakarta Utara dan Tangerang," kata Idul saat ditemui di kantornya, Selasa (19/12/2017).

Menurut Idul, mereka biasanya tahu jika apartemen yang disewanya itu diawasi petugas imigrasi. Jika demikian, mereka akan pindah ke apartemen yang jauh dari keriuhan ibu kota, seperti Jakarta Utara, Tangerang, atau Apartemen Gateway di Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

"Mereka pilih tempat abu-abu seperti Pesanggrahan. Mereka mungkin pikir (petugas imigrasi) tidak akan mengawasi ke situ, tapi tetap kami awasi," kata Idul.

Baca juga: Pilot Tolak Deportasi Pencari Suaka, 222 Penerbangan Dibatalkan

Idul juga menyayangkan masih ada warga Indonesia yang berkomplot melindungi WNA yang melanggar keimigrasian. Idul mengimbau, warga peduli terhadap lingkungannya dan melapor ke pihak berwajib, ketika terindikasi pelanggaran atau tindak pidana yang dilakukan WNA.

"Bahkan ada WNA di perusahaan, kami lagi operasi disuruh lari lompat dari atas," ujar Idul.

Selain itu, ada pula modus pelanggaran izin tinggal dengan mengajukan diri sebagai pencari suaka melalui United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR).

Baca juga: Pencari Suaka Harus Izin untuk Pelihara Hewan, Australia Dikecam

Di Jakarta Selatan, mereka ditempatkan di rumah pencari suaka di Setiabudi, Lebak Bulus, dan Apartemen Kalibata City. Dua WN pemegang kartu pencari suaka UNHCR asal Afghanistan di Kalibata City tertangkap April 2017, karena berprofesi sebagai pekerja seks komersil (PSK).

Menurut Idul, UNHCR memiliki kebijakan menerima warga dari negara mana saja baik yang berkonflik atau tidak. Kebijakan ini jadi celah WNA untuk bisa tinggal di Indonesia.

"Karena warga mana pun yang terancam jiwanya bisa mengajukan pencari suaka, hal ini lah yang menjadi motivasi untuk mengelabui izin tinggal supaya lama di sini," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Megapolitan
Polisi Tangkap Dua Begal yang Bacok Anak SMP di Depok

Polisi Tangkap Dua Begal yang Bacok Anak SMP di Depok

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Hari Ini: Jakarta Berawan, Bodetabek Cerah Berawan di Pagi Hari

Prakiraan Cuaca Hari Ini: Jakarta Berawan, Bodetabek Cerah Berawan di Pagi Hari

Megapolitan
Lima Anggota Polisi Ditangkap Saat Pesta Sabu di Depok, Empat di Antaranya Positif Narkoba

Lima Anggota Polisi Ditangkap Saat Pesta Sabu di Depok, Empat di Antaranya Positif Narkoba

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel | Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran

[POPULER JABODETABEK] Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel | Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com