Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditolak Warga, Aksi Pawai Keliling Pulau Reklamasi Dibatalkan

Kompas.com - 20/12/2017, 11:47 WIB
Setyo Adi Nugroho

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Rencana aksi melaut dalam rangka perayaan Hari Nusantara 2017 yang dilaksanakan oleh Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) bersama dengan Komunitas Nelayan Tradisional di Kaliadem, Muara Angke, Rabu (20/12/2017), dibatalkan. Sebelumnya, aksi tersebut juga untuk menolak reklamasi.

Acara yang dinamai Aksi Pawai Kapal Nelayan Tradisional ini mendapat penolakan dari masyarakat sekitar yang mempertanyakan tujuan acara tersebut.

Perwakilan Kiara bersama tokoh masyarakat dan pihak kepolisian duduk bersama membahas pelaksanaan acara yang menurut rencana mengambil rute Kaliadem, Muara Angke, kemudian mengelilingi Reklamasi Pulau G, C, dan D dan berakhir di Kaliadem.

"Sementara karena mengingat keamanan, acara ditunda dulu. Sambil kami tunggu koordinasi lebih lanjut dari tokoh masyarakat sekitar," ucap Kompol Joko Agus Wulantoro, Kapolsek Sunda Kelapa, yang ditemui Rabu (20//12/2017).

Baca juga: Ingin Konsultasi Reklamasi dengan Susi, Sandiaga Berkelakar Takut Ditenggelamkan

Tokoh masyarakat Muara Angke pun berharap kegiatan seperti ini tidak menimbulkan keresahan warga sekitar di kemudian hari. Mereka berharap pihak-pihak luar yang hendak melaksanakan kegiatan di tempat mereka berkomunikasi lebih dulu.

Perwakilan Kiara, Rosiful, mengungkapkan penolakan kegiatan mereka lebih kepada komunikasi yang kurang berlangsung baik kepada masyarakat sekitar. Akhirnya mereka menyetujui mengakhiri kegiatan lebih cepat.

"Acara kami tunda dulu. Kami lanjutkan komunikasi koordinasi dengan teman-teman di Kiara. Tadi menurut rencana memang keliling Pulau G, C, dan D, tetapi ada kelompok masyarakat yang menolak. Ada miskomunikasi yang kurang terbangun," ucap Rosiful.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com