Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satpol PP Minta PKL di Atas Trotoar Tanah Abang Geser Dagangannya

Kompas.com - 23/12/2017, 16:25 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pedagang Kaki Lima (PKL) di sekitar Stasiun Tanah Abang yang tidak mendapatkan tenda kembali terlibat adu argumen dengan Satpol PP.

Pasalnya, para PKL tersebut masih nekat berjualan di atas trotoar yang mengarah ke Stasiun Tanah Abang.

Namun demikian, Satpol PP yang bertugas di sana tak serta merta menyuruh para PKL tersebut pergi dari atas trotoar, melainkan hanya diminta menggeser dagangannya.

"Digeser pak, bu dagangannya biar sama-sama enak kita. Ini kan sudah ada batasnya, ayo bu digeser," kata salah seorang petugas Satpol PP sambil menggeser dagangan salah satu PKL, Sabtu (23/12/2017).

Baca juga : Koalisi Pejalan Kaki Sesalkan Masih Ada PKL Tanah Abang Berjualan di Trotoar

Salah satu PKL bernama Tio langsung terlibat adu argumen dengan Satpol PP. Sambil menggeser dagangan otak-otaknya dia mengeluhkan kondisi berjualannya saat ini.

"Ya ini kan memang enggak boleh dagang di sini (trotoar), tapi ini saya dan teman-teman yang lain yang enggak dapat tenda butuh makan juga jadi diizinkan buka lapak di sini. Makanya banyak yang akhirnya melebihi batas," jelas dia.

Pantauan Kompas.com, PKL yang berjualan makanan, minuman, dan lainnya kecuali pakaian saat ini masih menempati trotoar di Stasiun Tanah Abang.

Baca juga : Pengusaha Ekspedisi Menjerit karena Kebijakan Baru di Tanah Abang

Tak jauh dari itu, sejumlah petugas Satpol PP terlihat mengobrol satu sama lain sambil terus berjaga. Sebelum ada penataan baru di Tanah Abang, Satpol PP rutin menertibkan PKL yang berdagang di trotoar.

Kompas TV Sejumlah PKL di Tanah Abang Sabtu (23/12) pagi bersitegang saat menggelar dagangannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com