Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Kusir Delman di Monas yang Dikejar Satpol PP hingga ke Kota Tua

Kompas.com - 26/12/2017, 20:09 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Andi (21) memiliki pengalaman tak menyenangkan saat mengoperasikan delmannya di sekitar kawasan Monas, Jakarta Pusat, Selasa (26/12/2017). Meski diperbolehkan beroperasi di luar pagar kawasan Monas, Andi mengaku diusir satpol PP tadi pagi.

Bahkan, Andi mengaku dikejar satpol PP hingga ke kawasan Kota Tua, Jakarta Barat.

"Tadi arah ke Kota Tua, hampir nyampe Kota Tua tadi, sudah jauh, dikejar-kejar, ngikutin terus. Katanya, 'Pulang-pulang.' Pas berhenti, dimarahin lagi," kata Andi di pinggir jalan Lapangan IRTI, kawasan Monas.

Setelah bebas dari kejaran satpol PP, Andi memutuskan untuk kembali ke sekitar Monas. Dia tetap harus mengoperasikan delmannya demi mendapatkan penghasilan.

"Habis itu ya pulang lagi ke sini, balik lagi, mau ke mana lagi kalau enggak ke sini," ujarnya.

Baca juga : Harapan Kusir, Delman Beroperasi di Dalam Monas dan Ada Tempat Parkir

Dengan pengalaman yang dialaminya tadi pagi, Andi berharap delman bisa beroperasi di sekitar Monas dengan aman.

Sebab, dia mengaku telah menerima salinan surat yang isinya menyatakan bahwa delman boleh beroperasi di luar pagar kawasan Monas.

"Iya sudah boleh (beroperasi), memang ada suratnya begitu. Sudah ada yang tanggung jawab boleh masuk, tapi ternyata sudah masuk, ini masih saja dikejar-kejar. Harapannya bisa aman juga," ucap Andi.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Tinia Budiati sebelumnya mengatakan, Pemprov DKI Jakarta tengah menguji coba beroperasinya kembali delman hias di sekitar kawasan Monas. Meski demikian, delman-delman itu belum boleh beroperasi di dalam kawasan Monas.

Sambil uji coba, kata Tinia, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyusun aturan soal dibolehkannya delman beroperasi di sekitar Monas.

"Iya, kami sedang uji coba untuk (delman) beroperasi kembali di sekitar Monas, tapi aturannya sedang disusun oleh tim terpadu," ucap Tinia, Senin (25/12/2017).

Baca juga : Para Kusir Senang Delman Hias Kembali Beroperasi di Sekitar Monas

Wacana delman beroperasi kembali di Monas ditentang Jakarta Animal Aid Network (JAAN).

Pendiri JAAN Femke den Haas menilai DKI Jakarta merupakan kota yang tak layak bagi delman atau andong.

Kehidupan kuda pasti akan terancam jika delman dipaksakan beroperasi di kawasan Monas. Selain itu, belum ada standard operating procedure (SOP) untuk delman beroperasi di Monas.

"Meski cuma di Monas, kami tetap tidak setuju. Kuda-kuda itu sebelum sampai Monas melewati jalan raya. Mereka memotong jalan, melawan arah lalu lintas, kadang sampai ada kuda yang tertabrak. Intinya, Jakarta tidak ramah delman atau andong," kata Femke, 20 November 2017.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com