Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Ingin Buat Sayembara Masterplan Penataan Tanah Abang

Kompas.com - 06/01/2018, 08:14 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno ingin mengadakan sayembara pembuatan rencana induk atau masterplan penataan jangka panjang kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Sandiaga menyebut sayembara tersebut sebagai bentuk partisipasi publik.

"Saya suka tuh, pakai sayembara. Jadi, ada partisipasi publiknya juga," ujar Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (5/1/2018) malam.

Sandiaga menyebut, arsitek-arsitek dari Jakarta hingga mancanegara bisa menyumbangkan idenya untuk masterplan Tanah Abang sehingga kawasan tersebut sesuai visi Pemprov DKI, yakni Tanah Abang sebagai pusat perdagangan Asia Tenggara.

Masterplan kawasan Tanah Abang, lanjut Sandiaga, harus memenuhi kebutuhan puluhan tahun yang akan datang.

"Masterplannya harus memikirkan 30-50 tahun ke depan, dan ini akan memakan waktu tentunya," kata Sandiaga.

Baca juga: Sandiaga Cari Tahu Kepuasan Warga yang Kunjungi Tanah Abang

PKL Tanah Abang kembali mengokupasi trotoar di depan Stasiun Tanah Abang, Jumat (22/12/2017).Kompas.com/David Oliver Purba PKL Tanah Abang kembali mengokupasi trotoar di depan Stasiun Tanah Abang, Jumat (22/12/2017).
Ide sayembara masterplan Tanah Abang pertama kali disampaikan Her Pramtama, arsitek yang menjadi narasumber penataan kawasan Tanah Abang.

Saat konferensi pers evaluasi penataan jangka pendek Tanah Abang, Pramtama menjelaskan semua masukan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, dan pihak lainnya akan dirangkum menjadi kerangka acuan kerja (KAK) penataan jangka panjang kawasan Tanah Abang.

Pramtama menyebut, PD Pembangunan Sarana Jaya yang ditunjuk menjadi pengembang Tanah Abang akan mengumpulkan berbagai data dan masukan semua pihak.

Baca juga: Sandiaga Akan Buat Survei Efektivitas Penataan Tanah Abang

"Data itu menjadi sebuah perencanaan yang akan diluncurkan, bisa saja ada sayembara, Pak (berbicara kepada Sandiaga). Jadi, masterplan nya bisa disayembarakan sehingga ada partisipasi publik," kata Pramtama.

KAK tersebut nantinya akan menjadi masterplan penataan jangka panjang Tanah Abang. Menurut Pramtama, masterplan tersebut rencananya akan diumumkan awal Maret 2018.

Salah satu rencana yang dipikirkan yakni adanya moda transportasi umum berbasis kereta yang melintasi kawasan Tanah Abang, seperti mass rapid transit (MRT) dan light rail transit (LRT).

Kompas TV Pro Kontra masih mewarnai rencana revitalisasi blok G pasar Tanah Abang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com