JAKARTA, KOMPAS.com — Fransisca (20), korban runtuhnya mezanin Tower 2 Bursa Efek Indonesia (BEI) menuturkan mendengar bunyi retakan sebelum lantai tersebut ambrol.
Bersama sejumlah rekannya yang berasal dari mahasiswa Bina Darma, Palembang, Sumatera Selatan, Fransisca datang ke Gedung BEI untuk melakukan kunjungan kampus sekitar pukul 13.00.
Fransisca mengatakan, ada 95 mahasiswa yang saat itu ikut ke Gedung BEI. Puluhan mahasiwa itu diajak dosen mereka ke sebuah ruangan yang ada di lantai II gedung.
Saat tiba di lantai II, Fransisca mendengar suara retakan dan lantai tersebut ambrol seketika.
Baca juga: Polisi: 72 Orang Jadi Korban Ambrolnya Mezanin Gedung BEI
"Kami diantar ke atas cari ruangan. Langung naik ke atas, tetapi ada suara krek, terus langsung jatuh," ujar Fransisca saat ditemui di Rumah Sakit Mintohardjo, Jakarta Pusat, Senin (15/1/2018).
Fransisca mengatakan, dirinya dan sejumlah temannya jatuh tepat di kolam air mancur. Seluruh tubuhnya basah, tetapi tidak menderita luka.
Dia mengatakan, saat terjatuh, sejumlah petugas keamanan gedung dan pengunjung lain ikut membantu menggendongnya ke tempat yang lebih aman.
Baca juga: Kesaksian Mahasiswi Korban Ambrolnya Lantai Gedung BEI
Korban yang juga mahasiwa Bina Dharma, Oktarina Sarah (20), mengatakan hal serupa. Di lantai II, kata Oktarina, kondisinya cukup padat.
Tanpa diduga, lantai yang dia pijak ambrol dan terjatuh ke dalam kolam. Kaki Oktarina tertimpa reruntuhan lantai.
"Pas di atas puing-puing itu saya lihat ada orang, tetapi masih sadar," ujar Oktarina.
Oktarina mengalami luka gores di kaki sebelah kanan dan masih mendapat perawatan di RS Mintohardjo.
Puluhan korban ambrolnya mezanin Tower 2 BEI dibawa ke RS Mintohardjo, Pertamina, dan Siloam untuk mendapat perawatan.
Baca juga: Ini Kondisi di Dalam Lobi Tower 2 Gedung BEI Setelah Mezanin Ambrol