Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Walkot Jaksel Sebut Aset DKI Dicaplok karena Tak Ada Anggaran Pengamanan

Kompas.com - 17/01/2018, 16:34 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wali Kota Jakarta Selatan Tri Kurniadi mengatakan, pada 2018 ini, jajarannya gencar menginventarisasi aset Pemprov DKI Jakarta yang berada di Jakarta Selatan.

Menurut Tri, selama ini aset yang dicaplok maupun dimanfaatkan oknum-oknum tertentu karena tak adanya anggaran pengamanan.

"Aset DKI paling banyak di Jaksel. Kita tahu Suku Badan Pengelolaan Aset enggak punya anggaran untuk pengamanan. Baru tahun ini kota anggarkan," ujar Tri di kantornya, Rabu (17/1/2018).

Tri mencontohkan lahan di Jalan Bangka II yang tengah "direbut" pihaknya dari seorang warga. Lahan itu rencananya akan dijadikan Kantor Kecamatan Mampang Prapatan namun saat ini masih dikuasai pihak lain.

Baca juga : Sumarsono Akui Sulitnya Selesaikan Pencatatan Aset Pemprov DKI

"Aset kita masih berantakan. Saya paling gigih kalau soal aset, saya akan lawan. Karena ini memberi pelajaran ke masyarakat bahwa ini milik negara, ini enggak bisa disita," ujarnya.

Dalam APBD 2018, Badan Pengelolaan Aset Daerah mendapat anggaran Rp 56 miliar. Sementara Suku Badan Pengelolaan Aset mendapat anggaran Rp 10,1 miliar.

Baca juga : Berdasarkan Laporan BPK, Total Nilai Aset Pemprov DKI Capai Rp 300 Triliun

Anggaran untuk pengamanan itu tercantum dalam mata anggaran pemasangan papan nama aset senilai Rp 245 juta, dan pengamanan Aset secara Fisik atau Pemasangan Patok Tanah Aset Milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta senilai Rp 199 juta di Jakarta Selatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com