Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga: Kami Ingin Bahagiakan Warga, Jadi Perlu Hunian yang Humanis

Kompas.com - 18/01/2018, 13:35 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menginginkan ada hunian yang humanis di Jakarta. Hunian yang humanis, kata dia, merupakan cara untuk membahagiakan warga Jakarta.

"Salah satu dari konsep kami adalah membahagiakan warga. Jadi, maju kotanya dan bahagia warganya. Perlu hunian yang humanis," ujar Sandi di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (18/1/2018).

Sandi menjelaskan ada beberapa kriteria yang menjadikan hunian warga itu humanis. Salah satunya yakni lokasi yang tidak terlalu jauh dari tempat bekerja.

"Lokasinya tidak terlalu jauh, kedua prasarananya memadai, akses transportasi, dan tersedia akses untuk mendukung," kata dia.

Baca juga : Harga Rumah DP 0 Rupiah Tipe 36 Rp 320 Juta, Tipe 21 Rp 185 Juta

Cara untuk mewujudkan hunian yang humanis yakni membangun kawasan berkonsep transit oriented development (TOD).

Sandiaga ingin menggandeng pengembang untuk membangun konsep TOD di Ibu Kota. Dia berencana memberikan insentif untuk pengembang yang membangun kawasan tersebut.

"Makanya kami bungkus semuanya dalam transit oriented development. Jadi, ke depan nanti akan ada TOD, kita akan mendorong para pengusaha," ucap Sandiaga.

Baca juga : Sandiaga: Indonesian Dream Selalu Dikaitkan dengan Punya Motor, Sekarang Punya Rumah

Selain itu, Sandiaga mengingatkan agar setiap pembangunan yang dilakukan pengembang itu ramah lingkungan serta memiliki ruang terbuka hijau dan sistem pengolahan sampah. Dia meminta pengembang terus berinovasi.

"Di dunia ini sudah banyak sekali kemajuan, kita ingin ada juga smart home, smart office, ada urban farming-nya kalau bisa sehingga tidak terlalu mencekik kalau ada kenaikan harga-harga, selain membantu ketahanan pangan di DKI juga," kata Sandiaga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Megapolitan
Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Megapolitan
Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Megapolitan
Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Megapolitan
Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Megapolitan
Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Megapolitan
'Update' Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

"Update" Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

Megapolitan
Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com