Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemeriksaan Dahnil Azhar dan Keraguan terhadap Polisi Ungkap Kasus Novel

Kompas.com - 23/01/2018, 07:26 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak pesimistis polisi mau mengungkap siapa pelaku penyerangan terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi, Novel Baswedan.

Dia menilai polisi tak serius menguak tabir kasus ini. Atas dasar itu, Dahnil lantang menyerukan agar Presiden Joko Widodo membentuk tim gabungan pencari fakta (TGPF) dalam kasus ini.

Pada Senin (22/1/2018), Dahnil diperiksa Polda Metro Jaya terkait kasus Novel. Ia dimintai keterangan selama hampir sembilan jam.

"Pemeriksaan ini jadi menambah pesimisme saya terhadap penuntasan kasus ini," ujar Dahnil usai diperiksa di Mapolda Metro Jaya.

Baca juga : Diperiksa Terkait Novel, Dahnil Mengaku Tak Ditanya Polisi soal Mata Elang

Dahnil menyampaikan, ungkapan pesimistisnya itu merupakan sebuah kritik terhadap Korps Bahayangkara itu. Dia berharap, pihak kepolisian tidak anti-kritik.

"Saya berharap polisi terbuka dengan kritik terkait dengan kasus ini. Saya akan terus mengkritik sampai penyelesaian kasus ini," ucap dia.

Dahnil mengaku tak meragukan kemampuan Polri untuk mengungkap sebuah kasus pidana. Namun, kata Dahnil ada faktor non-teknis yang membuat polisi lama mengungkap kasus ini.

"Saya yakin polisi punya kapasitas menuntaskan kasus ini secara teknis. Tetapi polisi bisa punya keterbatasan apabila bertemu dengan hal-hal yang non-teknis, non-teknis itu bisa politik, non-teknis itu bisa yang lain dan itu saya sampaikan di acara media televisi," kata Dahnil.

Baca juga : Dahnil Azhar: Saya Pesimistis Polisi Mau Menuntaskan Kasus Novel

 Ia menduga ada "orang besar" di balik penyerangan terhadap Novel. Menurut dia, jika tidak ada halangan itu, polisi dapat dengan cepat mengungkap kasus ini.

"Aktornya pasti punya pengaruh besar yang membuat kendala penanganan kasus ini," ujarnya.

Namun, Dahnil tidak mau menyebut siapa aktor intelektualis yang mendalangi penyerangan Novel ini. Menurut dia, kasus ini akan lebih mudah terungkap jika TGPF diterjunkan.

Kompas TV Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak, memenuhi panggilan Polda Metro Jaya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Megapolitan
Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Megapolitan
Kecelakaan Beruntun di 'Flyover' Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Kecelakaan Beruntun di "Flyover" Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Megapolitan
Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Megapolitan
Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Megapolitan
Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Megapolitan
Pengakuan Zoe Levana soal Video 'Tersangkut' di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Pengakuan Zoe Levana soal Video "Tersangkut" di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Megapolitan
Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Megapolitan
PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

Megapolitan
KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

Megapolitan
Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Megapolitan
3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com