Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rencana Penataan Becak di Jakarta dalam 100 Hari Kerja Anies-Sandiaga

Kompas.com - 24/01/2018, 21:57 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Genap 100 hari Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Sandiaga Uno memimpin ibu kota. Selama itu pula, beberapa program kerja direncanakan dan dijalankan. Salah satunya adalah rencana menata becak di Jakarta.

Anies pertama kali menyampaikan rencana ini pada 14 Januari 2018. Saat itu, Anies mengatakan, becak masih dibutuhkan di Jakarta.

"Kami akan atur (becak) agar kebutuhan warga akan transportasi difasilitasi. Becak tidak akan ada kalau tidak ada kebutuhan atas becak. Untuk itu, angkutan baru akan kami segerakan, bagian ini agar becak dapat beroperasi di rute yang ditentukan," ucap Anies dalam peresmian persiapan community action planning (CAP) di Taman Waduk Pluit, Minggu (14/1/2018).

Meski demikian, Anies meminta publik tidak membayangkan becak-becak itu nantinya akan beroperasi di tengah kota dan jalan protokol. Oleh karena itu, Anies berencana membuat rute khusus becak. Hal itu, lanjutnya, bisa membuat para penarik becak mendapatkan penghasilannya kembali.

Baca juga: Belajar dari Risma soal Pengaturan Becak...

Tukang becak mengangkut penumpang saat melintas di kawasan Petak Sembilan, Glodok, Jakarta, Selasa (16/1/2018). Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mewacanakan untuk menghidupkan kembali moda transportasi becak di Jakarta.Aprillio Akbar Tukang becak mengangkut penumpang saat melintas di kawasan Petak Sembilan, Glodok, Jakarta, Selasa (16/1/2018). Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mewacanakan untuk menghidupkan kembali moda transportasi becak di Jakarta.
"Nanti kami atur agar abang becak beroperasi di rute-rute yang ditentukan. Nantinya menjadi angkutan lingkungan," kata Anies.

Di sisi lain, Wagub Sandiaga Uno memandang becak bisa menjadi sebuah moda transportasi wisata seperti di Central Park, Amerika Serikat.

Menurut Sandiaga, becak digunakan sebagai penunjang pariwisata di New York. Ia menyebut ada jalur khusus yang digunakan untuk becak berlalu lalang.

Baca juga: Becak di Jakarta, di Mana Bakal Beroperasi?

"Ternyata becak-becak itu di-keep di satu rute yang khusus dengan bingkai pariwisata. Jadi, memang untuk acara yang khusus di mana jalan ditutup dan lain sebagainya, dengan rute yang khusus, tentunya tidak di jalan raya," ujar Sandiaga.

Pro dan kontra

Penarik becak di stasiun Tanjung Priok Jakarta Utara, Selasa (16/1/2018). Perhatian terhadap penarik becak kembali diberikan oleh Gubernur Anies Baswedan. Ia berharap becak tetap beroperasi di rute khusus di JakartaKompas.com/Setyo Adi Penarik becak di stasiun Tanjung Priok Jakarta Utara, Selasa (16/1/2018). Perhatian terhadap penarik becak kembali diberikan oleh Gubernur Anies Baswedan. Ia berharap becak tetap beroperasi di rute khusus di Jakarta
Rencana penataan becak ini menimbulkan pro dan kontra. Pengamat kebijakan publik Agus Pambagio mengatakan, becak tidak dapat beroperasi di jalan besar mengingat adanya Peraturan Daerah (Perda) Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum.

Salah satu pasalnya menyebutkan setiap orang atau badan dilarang membuat, merakit, menjual, memasukkan, mengoperasikan, serta menyimpan becak.

"Kalau bagian tourism dan tukang becak dibayar Pemprov DKI, silakan saja, tetapi tidak untuk sumber cari nafkah. Kasihan zaman begini ada orang genjot becak. Di Luar negeri ada, tetapi buat turis," ujar Agus, Selasa (16/1/2018).

Baca juga: M Taufik Mau Sumbang Becak Modifikasi untuk Warga Warakas

Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, di sela acara silaturahim dengan relawannya di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (13/8/2017).KOMPAS.com / ANDRI DONNAL PUTERA Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, di sela acara silaturahim dengan relawannya di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (13/8/2017).
Pengamat transportasi dari Universitas Indonesia Ellen Tankudung mengatakan, becak merupakan transportasi yang tak lagi diperlukan di Jakarta. Pasalnya, sekarang terdapat transportasi lain, seperti bajaj hingga ojek online. Ellen juga meyakini para tukang becak lambat laun akan masuk ke jalan protokol meski dilarang.

"Kita tahu ada bajaj, mau ke pasar juga lewat kok. Pasti mereka akan ke jalan raya juga enggak hanya ke kampung-kampung," ujar Ellen.

Seorang tukang becak di kawasan Tanjung Priok, Abdul (45) mengatakan, penentuan rute akan membuat tukang becak lebih nyaman bekerja. Selama ini, meski tidak beroperasi di jalan besar, petugas sering merazia becak sampai ke pemukiman.

Baca juga: Anies-Sandi, Becak di Jakarta, dan Kebijakan yang Diragukan...

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com