Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pondok Kelapa Village Batal Jadi Rusunami karena Subsidi Tak Turun

Kompas.com - 25/01/2018, 15:00 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebelum menjadi proyek Apartemen Pondok Kelapa Village, lahan seluas 1,5 hektar yang terletak di samping proyek rumah DP 0 rupiah sempat akan dibangun hunian murah berbentuk rusunami (rumah susun sederhana milik).

Namun, proyek penyediaan rumah murah ini gagal karena pemerintah pusat tak kunjung menyetorkan subsidi kredit warga kepada PT Gemilang Usaha Terbilang sebagai pengembang.

"Sudah tiga tahun seingat saya. Waktu itu ada aturan tentang subsidi bunga, nah tapi sampai tiga tahun itu enggak keluar subsidi bunganya dari pemerintah."

"Jadi karena itu (subsidi) belum kunjung datang maka jadi enggak jelas kan, enggak jalan. Sehingga enggak jalanlah program itu," ujar Direktur Utama PT Gemilang Usaha Terbilang (GUT), Anas Bahfen ketika dihubungi Kompas.com, Kamis (25/1/2018).

Anas mengatakan, pembangunan rusunami tersebut telah direncanakan sejak 2008. Pembangunan hunian murah tersebut merupakan kerja sama antara PT GUT dan PD Pembangunan Sarana Jaya.

Baca juga : Dari Rusunami, Proyek Pondok Kelapa Village Berubah Jadi Apartemen

Anas menjelaskan, saat itu, pembangunan rusunami di lahan milik PD Pembangunan Sarana Jaya tersebut menggunakan skema kredit pemilikan rumah (KPR).

Akan ada bank yang ditunjuk pemerintah pusat untuk memfasilitasi kredit warga, sedangkan bunga kredit akan disubsidi oleh pemerintah pusat.

"Kami sudah urus perizinannya, bahkan sudah ada pembeli yang mulai membayar uang muka," ujar Anas ketika dihubungi Kompas.com, Kamis (25/1/2018).

Atas dasar itulah PT GUT mengubah strategi bisnisnya dengan mengubah konsep rusunami subsidi tersebut menjadi bangunan komersil berbentuk apartemen.

Baca juga : Nasib Proyek Apartemen Mangkrak di Pondok Kelapa...

Pengubahan konsep perumahan ini, menurut dia, telah melalui proses perizinan yang panjang.

Meski demikian, hingga kini pembangunan apartemen tersebut masih tersendat. Di lahan tersebut telah dibangun fondasi dan pancang bangunan. Anas mengatakan, pembangunan belum dapat dilakukan karena situasi bisnis properti yang tak menentu.

Direktur Utama PD Pembangunan Sarana Jaya Yoory C Pinontoan meminta PT GUT memberikan kepastian mengenai kelanjutan pembangunan ini pada bulan Februari 2018 meski konsesi masih berlaku hingga tahun 2019. Anas memastikan proyek tersebut akan tetap dilanjutkan.

Baca juga : Konsumen Pembeli Apartemen Pondok Kelapa Village Diminta Tak Khawatir

Kompas TV Penuhi janji kampanye, gubernur DKI Jakarta meluncurkan program pengadaan rumah hunian dengan DP 0 rupiah di Pondok Kelapa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com