Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Tindak Lanjut Aduan Warga Jakarta di Kecamatan

Kompas.com - 27/01/2018, 16:14 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Layanan pengaduan warga telah dibuka di kantor-kantor kecamatan di Jakarta sejak November 2017. Layanan pengaduan dibuka setiap Sabtu, mulai pukul 08.00 hingga 11.00.

Lalu, bagaimana tindak lanjut pengaduan tersebut?

Camat Setiabudi Dyan Airlangga menjelaskan, ada prosedur atau standard operating procedure (SOP) yang telah ditetapkan. Setelah aduan diterima pada Sabtu, keesokan harinya, jajaran kecamatan menyurvei lokasi yang dilaporkan. Selama ini, biasanya warga mengadu soal kondisi di sekitar lingkungan mereka.

"Hari Minggu kami ke lapangan, kami cek laporannya, misalnya ada pohon yang menutup rambu, ada yang harus ditopping, salurannya," ujar Dyan di Kantor Camat Setiabudi, Sabtu (27/1/2018).

Hasil pengecekan, pihak kecamatan langsung meneruskan aduan tersebut ke satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait untuk menindaklanjutinya. Atau, jika keluhan warga bisa langsung ditindaklanjuti, Dyan menyebut kecamatan akan menangani sesuai kewenangan mereka mulai Minggu hingga Rabu.

Baca juga : Aduan Warga di Kecamatan Ini Paling Banyak soal Pemangkasan Pohon

Jika aduan warga tak bisa diselesaikan di tingkat kecamatan, aduan bisa diteruskan ke tingkat pemerintah kabupaten/kota hingga provinsi.

Menurut Dyan, selama ini semua aduan warga bisa ditangani langsung oleh kecamatan.

"Skalanya yang besar sampai dengan saat ini belum ada sih, lebih kepada kegiatan rutinitas aja, topping pohon, nguras saluran, karena itu yang dirasakan masyarakat setiap hari," kata dia.

Setelah menindaklanjuti aduan warga, lanjut dia, kecamatan akan langsung menghubungi warga yang bersangkutan.

"Apa pun tindak lanjutnya, kami follow up terus sampai si pelapor itu puas. Makanya, yang melaporkan itu harus melampirkan fotokopi KTP, nomor handphone, dan titik lokasi. Nanti kalau sudah ditindaklanjuti, dihubungi," ucap Dyan.

Camat Senen Munjir menyampaikan penjelasan yang sama. Munjir juga menyebut survei aduan bahkan bisa dilakukan di hari yang sama.

"Ada yang bisa langsung, setelah pengaduan, langsung survei. Jadi, enggak begitu lama, kecuali yang sifatnya kewenangan instansi lain, kayak JPO minta perbaiki, kami serahkan ke Dinas Bina Marga," kata Munjir di Kantor Camat Senen, Jakarta Pusat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com