Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Lihat Gerhana, Pengunjung Mulai Padati Planetarium

Kompas.com - 31/01/2018, 18:20 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sejumlah orang dewasa dan anak-anak terlihat memadati area Planetarium, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, Rabu (31/1/2018). Ternyata, mereka sengaja mengunjungi Planetarium untuk menyaksikan fenomena super blue blood moon.  

Berdasarkan pantauan Kompas.com, para pengunjung terlihat mulai mendaftarkan dirinya ke meja registrasi sejak pukul 17.00.Mereka mendaftar untuk melihat langsung gerhana bulan dengan teropong.

"Gerhana bulan mulai kelihatan pukul 18.30, untuk gerhana total kelihatan pukul 20.29. Bagi bapak ibu yang telah mendaftar registrasi bisa masing-masing ke teropongnya," ujar seorang petugas melalui pengeras suara di lokasi.

Seorang pengunjung, Sintya yang datang dengan kedua anaknya mengaku ingin melihat secara langsung fenomena alam yang jarang sekali terjadi itu.

Baca juga: Di Planetarium, Ada 37 Astronom yang Siap Diserbu Pertanyaan soal Gerhana Bulan Total

"Sekarang sudah antre, tinggal menuju teropong dibimbing astronom," kata Sintya.

Pengunjung lainnya, Andre berharap dirinya bisa melihat gerhana bulan total menggunakan teropong yang disiapkan pihak Planetarium.

"Mudah-mudahan kebagian. Banyak banget ini yang antre," ucap Andre.

Kepala Satuan Pelaksana Teknik Pertunjukan dan Publikasi Planetarium Eko Wahyu Wibowo mengatakan, hingga kini, warga yang mendaftar ingin melihat gerhana bulan total sudah 7.050 orang. Eko mengatakan, tiap orang bisa melihat gerhana dengan teropong 1-2 menit.

Baca juga: Di Batam, Gerhana Bulan Total Hanya Bisa Dilihat Saat Puncak Gerhana

Planetarium telah menyiapkan 16 teropong untuk memantau super blue blood moon. Dari 16 teropong, 9 diantaranya disiapkan khusus untuk masyarakat umum yang ingin melihat fenomena tersebut. Selain itu, pihaknya telah memasang layar lebar yang terkoneksi teropong.

"Ada layar lebar juga berukuran 3x4 meter," tutur Eko.

Gerhana bulan kali ini dianggap istimewa karena ada tiga fenomena alam yang dapat disaksikan masyarakat dan ini terjadi dalam siklus 150 tahunan.

Kompas TV Jelang gerhana bulan permukaan air laut di Jakarta Utara mulai mengalami pasang hingga dua puluh lima sentimeter.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com