Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerhana Bulan, Banjir Rob Terjadi di Sejumlah Wilayah Jakarta Utara

Kompas.com - 31/01/2018, 18:35 WIB
Setyo Adi Nugroho,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Fenomena bulan purnama atau super moon memengaruhi kondisi muka air laut. Di beberapa wilayah Jakarta Utara, banjir rob terjadi dalam waktu-waktu tertentu.

Di area Pelabuhan dan Pasar Ikan Nizam, Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, misalnya, air laut menggenangi sejumlah bagian jalan di kawasan industri perikanan tersebut.

"Biasanya pagi pukul 07.00 WIB baru mulai naik. Pukul 11.00 WIB terus surut. Sudah seperti itu saja," ucap Sutaryo, pemilik warung makan di jalan Tuna 6, Dermaga Barat, Jakarta Utara, Rabu (31/1/2018).

Pantauan Kompas.com siang tadi, air laut yang menggenangi sebagian jalan sudah berangsur surut. Menurut Sutaryo, ketinggian air bisa mencapai  15 cm.

Kondisi seperti ini kerap terjadi ketika pasang laut, utamanya saat bulan purnama. Sutaryo mengatakan sudah terbiasa menghadapi rob yang diakuinya sedikit mengganggu usaha warung makannya.

"Motor tidak bisa masuk, jadi tidak ada pembeli. Harapannya kalau bisa banjir robnya tidak masuk ke sini," ucap Sutaryo.

Baca juga: Ada Gerhana Bulan, Warga Muara Baru dan Luar Batang Waspada Banjir Rob

Kondisi yang sama juga terjadi di Pelabuhan Muara Angke. Air laut sempat naik menggenangi sebagian dermaga yang diperuntukkan bagi kapal menuju Kepulauan Seribu tersebut.

"Kalau naik air laut biasanya pukul 08.00 WIB, siang sudah surut. Bulan seperti ini (purnama) air laut biasanya naik memang. Setiap bulannya seperti itu," ucap Totok, anggota PPSU yang tengah bekerja di dermaga pada waktu yang sama.

BMKG sebelumnya memberikan peringatan mengenai fenomena super moon ini. Kenaikan muka air laut akan menyebabkan banjir rob di beberapa kawasan di Indonesia.

Baca juga : Wali kota Jakarta Utara Pastikan Selalu Ada Petugas Atasi Banjir Rob

Kompas TV Gerhana bulan total yang akan terjadi hari ini menjadi fenomena istimewa karena menggabungkan tiga peristiwa alam sekaligus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com