Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips dan Trik Mengantisipasi Maling Bermodus Petugas PLN

Kompas.com - 01/02/2018, 19:29 WIB
Stanly Ravel

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Aksi kejahatan bermodus petugas pelayanan rupanya masih banyak beredar. Contohnya seperti yang diungkap Polsek Duren Sawit, Jakarta Timur, beberapa waktu lalu.

Pria berinisal A berpura-pura menjadi petugas PLN dan berhasil menggasak beberapa peralatan elektronik di sebuah rumah, di Komplek Palem Indah, Kelurahan Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur, pada Selasa (30/1/2018).

Tersangka sengaja melancarkan aksinya saat penghuni rumah sudah beraktivitas dan hanya ditinggal asisten rumah tangga.

Menyikapi hal ini, Deputi Manajer Komunikasi dan Bina Lingkungan PLN Distribusi Jakarta Raya Dini Sulistyawati, menjelaskan sebenarnya PLN sudah menyosialisasikan hal ini ke warga. 

"Kami sering sosisalisasi terkait masalah ini. Salah satunya mengenai, saat ini PLN sudah tidak terima transaksi di lokasi," kata Dini saat dihubungi Kompas.com, Kamis (1/2/2018).

Baca juga: Maling Bermodus Petugas PLN Gasak Rumah di Duren Sawit

Menurut Dini, petugas PLN yang datang ke rumah, baik untuk melakukan pengecekan atau perbaikan biasanya atas permintaan konsumen itu sendiri. Berdasarkan hal itu, warga bisa mencurigai apabila tiba-tiba ada petugas yang datang mengatasnamakan PLN.

"Intinya kalau tidak diminta pelanggan, maka petugas PLN tidak akan datang. Meskipun ada petugas lapangan yang datang, itu hanya sekadar melihat meteran saja, dan itu, kan, sudah rutin ada jadwalnya," ucap Dini.

Selain itu, pihaknya mengaku kesulitan petugas asli dan gadungan. Sebab, petugas gadungan kerap menyamakan atribut, mulai dari seragam hingga kartu tanda pengenal.

"Kalau ada petugas yang datang tiba-tiba, pelanggan bisa mengeceknya langsung ke nomor pelayanan kami di 123 guna memastikan apakah itu petugas dari kami atau tidak," katanya.

Baca juga: Maling Kotak Amal Masjid yang Terekam CCTV di Petukangan Ditangkap

Kanit Reskrim Polsek Duren Sawit AKP Nevo Suharjendro mengatakan, warga harus lebih waspada ketika dikunjungi orang tidak dikenal.

"Warga bisa meminta surat tugas dan identitas petugas dulu. Nah, yang patut dicurigai kalau petugas PLN itu datang sendiri, karena biasanya kan lebih dari satu orang, apalagi kalau mengecek instalasi," kata Nevo.

Selain itu, pemilik rumah sebaiknya mengingatkan asisten rumah tangga untuk tidak menerima tamu apabila tidak ada pemilik rumah. Jika darurat, sebaiknya asisten rumah tangga meminta pendamping, bisa ke tetangga atau petugas keamanan di lingkungan tersebut.

Kompas TV Asisten rumah tangga ini akan dijerat pasal pencurian dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara.  
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Keluarga Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Keluarga Korban Begal Bermodus "Debt Collector" Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Megapolitan
Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com