JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Bidang Balistik Metalurgi Forensik Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri, Kombes Ulung Kanjaya mengatakan, penyelidikan terkait penyebab jatuhnya crane di proyek rel kereta double double track (DDT) Manggarai -Cikarang tak dapat dilakukan dalam waktu sehari.
"Paling lama tiga hari (penyelidikan)," kata Ulung di Jatinegara, Jakarta Timur, Minggu (4/2/2018).
Baca juga : PT Hutama Karya: Saat Hujan Pengerjaan DDT Harus Berhenti
Alat berat jenis crane dan tiang penyangga proyek jalur kereta double double track di daerah Matraman, Jakarta Timur jatuh pada Minggu dini hari dan menyebabkan empat orang tewas. Berdasarkan informasi pihak Kepolisian Sektor Jatinegara, insiden yang terjadi pukul 05.00 WIB itu bermula saat lima pekerja tengah menaikkan bantalan rel dengan crane.
Pada Minggu sore pukul 18.20 WIB, tim Puslabfor Mabes Polri menghentikan penyelidikan di lokasi kecelakaan itu.
"Enggak ada kesulitan (dalam penyelidikan). Cuma memang kami kan waktunya sudah sore. (Kami) belum bisa menyimpulkan itu apa penyebabnya, besok dilanjutkan lagi," paparnya.
Hari ini tim Puslabfor belum membawa barang bukti tambahan dari tempat kecelakaan.
"Belum ada barang bukti. Besok mungkin baru diambil (barang bukti)," sebutnya.
Direktur Operasional PT Hutama Karta Suroto mengatakan, pihaknya akan bertanggung jawab atas kejadian yang menewaskan empat pekerja itu. Ia mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan petugas proyek di lapangan untuk memastikan peralatan stabil dan tak membahayakan warga sekitar.
"Kami juga bekerja sama dengan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan Disnakertrans (Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi) untuk mengetahui penyebab kecelakaan kerja ini," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.