Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Saya sama Putri, di Sini Gelap Hujan, Serem, Pak..."

Kompas.com - 06/02/2018, 14:42 WIB
Ardito Ramadhan

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com — Mukhmainnah berkomunikasi dengan ayahnya, Syamsudin Ismail, sebelum mobil yang ditumpanginya bersama Putri tertimpa tembok ambrol di Jalan Perimeter Selatan, Bandara Soekarno-Hatta, Senin (5/2/2018).

Syamsudin mengatakan, dirinya dan Mukhmainnah berkomunikasi menggunakan WhatsApp. Muthmainnah menyebut dirinya hendak pulang ke Batusari, Kecamatan Batu Ceper, Tangerang.

"Jam 16.30, dia menginfokan, 'Saya sama Putri, saya bawa payung, di sini gelap, hujan, serem, Pak'," kata Syamsudin menyebutkan pesan yang dikirimkan anaknya itu.

Tak lama dari itu, Syamsudin tak bisa lagi menghubungi Mukhmainnah. Dua jam berselang, ia mulai mengkhawatirkan keberadaan anak sulungnya itu.

Baca juga: Mukhmainmah, Korban Tembok Perimeter Selatan, Belum Tahu Putri Sudah Meninggal

"Dua jam saya tunggu, saya penasaran. Saya kroscek ke temannya (Putri), enggak ada sinyal," kata Syamsudin.

Sampai akhirnya ia melihat berita tentang ambrolnya tembok di Jalan Perimeter Selatan yang menimpa sebuah mobil yang ditumpangi Mukhmainnah.

Syamsudin segera menuju lokasi kejadian untuk mengetahui kondisi anaknya.

Baca juga: Putri Masih Bisa Kontak Fisik Saat Diselamatkan dari Reruntuhan Tembok Perimeter Selatan

"Saya sampai sana pukul 20.00. Kejadiannya 18.00," katanya.

Setelah tertimbun lebih dari 12 jam, tubuh Mukhmainnah dapat dievakuasi dari lokasi kejadian sekitar pukul 07.00, Selasa (6/2/2018).

Saat ini, Mukhmainnah masih dirawat di Unit Gawat Darurat RS Siloam Karawaci, Tangerang. Kondisi kesehatan Mukhmainnah disebut semakin membaik.

Baca juga: Kondisi Terkini Mukhmainnah, Korban Tembok Ambrol di Perimeter Selatan

Kompas TV Dua orang terjebak runtuhan beton underpass di Jalan Perimeter Selatan, Bandara Soetta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com