Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Amankan 53 WN China yang Hendak Menuju Gresik Menggunakan Bus

Kompas.com - 10/02/2018, 10:31 WIB
Iwan Supriyatna,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 53 warga negara asing (WNA) asal China yang berjenis kelamin laki-laki diamankan polisi saat menumpangi bus Satria Waskita bernomor polisi H 1405 CA.

"Penumpang di dalam bus terdapat 53 WNA asal China, sesuai jumlah passport yang dimiliki," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono, Sabtu (10/2/2018).

Berdasarkan keterangan dari pengemudi bernama M Sanusi yang diperoleh polisi, ke 53 WNA tersebut menumpangi bus pada pukul 00.10 WIB di Ruko Eksekutif Blok E No 35 Kapuk, Jakarta Barat dengan tujuan Gresik, Jawa Timur.

"WNA tersebut diamankan oleh Intel BAIS Tim Pengawasan Orang Asing (DKI) dan Subdit 5 POA Dit Intelkam Polda Metro Jaya, diserahkan ke Ditreskrimum Polda Metro Jaya dan diterima oleh Pamenwas Polda Metro Jaya, Kanit I Kemneg Krimum Kompol Raindra Ramadhan Syah, pukul 05.40 WIB dan ditangani oleh Jatanras Polda Metro Jaya," ucapnya.

Guna mengetahui lebih lanjut terkait tujuan 53 WNA asal China tersebut ke Gresik, pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk kemudian diserahkan ke pihak Imigrasi Jakarta Utara.

(Baca juga: Polisi Akan Serahkan 148 WN China Kasus Kejahatan Siber ke Imigrasi)

"Kemudian dilakukan identifikasi oleh unit Iden serta akan diserahkan ke pihak Imigrasi Jakarta Utara. Indikasi pidana saat ini belum ditemukan," tuturnya.

Adapun nama-nama orang asing tersebut sebagai berikut:

1. Wu Jianha

2. Shaohui

3. Wv. Jingju

4. Tian Yonwet

5. Wu Yung Vang

6. Zhou Kueshuang

7. Lu Guwangwei

8. Zhang Lilu

9. Zhang Lian

10. Jungui

11. Gong Tongyun

12. Lu Yungpo

13. Qi Wenzong

14. Jian Korg

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com