Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendi Mencoba Bunuh Diri Usai Tewaskan Istri dan Anak Tirinya

Kompas.com - 13/02/2018, 16:44 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com  Muchtar Effendi alias Pendi (60) mencoba mengakhiri hidupnya setelah menghabisi nyawa istri dan anak tirinya.

Perbuatan itu dilakukan Pendi pada Senin (12/2/2018).

Istri Pendi, Emah (40) dan kedua anak tirinya bernama Nova (19) serta Tiara (11) tewas ditusuk Pendi.

Baca juga: Bau Anyir Menyeruak dari Barang Bukti Pembunuhan Ibu dan Anak di Tangerang

"Dari analisa kami, pelaku itu melukai dirinya dengan pisau yang kemudian pisau itu disembunyikan di bawah lemari," ucap Kapolsek Jatiuwung Kompol Eliantoro Jalmaf, di lokasi kejadian, Tangerang Selatan, Selasa (13/2/2018).

Akibatnya, Pendi mengalami luka di leher dan perut. Namun, luka akibat sayatan di leher itu tak membuat Pendi terluka parah.

Meski demikian, kondisi Effendi masih terlalu lemah dan tidak bisa berbicara jelas sehingga sulit menjalani pemeriksaan.

Baca juga: Sang Suami Jadi Tersangka Pembunuhan Ibu dan Anak di Tangerang

"Yang bersangkutan masih sulit berbicara. Jadi, tidak bisa diperiksa intensif," katanya.

Kapolres Metro Tangerang Kombes Harry Kurniawan menjelaskan, saat ini, pihaknya masih mendalami motif pelaku yang berniat mengakhiri hidupnya tersebut.

"Motifnya masih kami dalami. Pada saat itu, tersangka melukai diri sendiri untuk mengakhiri hidupnya," ujar Harry.

Baca juga: Suami Korban Pembunuhan di Tangerang Jadi Saksi Kunci

Dalam pembunuhan yang terjadi di Perumahan Taman Kota Permai 2, Priuk, Tangerang itu, tiga orang meninggal dunia.

Mereka adalah Emah, Nova, dan Tiara.

Belakangan, polisi menetapkan sang suami, Effendi sebagai tersangka pembunuhan. Effendi masih dirawat di Rumah Sakit (RS) Polri Kramatjati, Jakarta Timur.

Kompas TV Pembunuhan satu keluarga terjadi di wilayah Tangerang, Banten. Ibu dan dua putrinya ditemukan tewas di dalam rumahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com