Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kendala-kendala OK Otrip yang Ditemukan Saat Uji Coba...

Kompas.com - 20/02/2018, 12:51 WIB
David Oliver Purba,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Program One Karcis One Trip atau OK Otrip (transportasi satu harga untuk satu kali perjalanan) diuji coba sejak 15 Januari 2018 hingga pertengahan April.

Saat ini, baru ada dua koperasi angkot yang bergabung dalam uji coba OK Otrip, yakni Budi Luhur dan KWK. Lalu, apa saja kendala yang ditemukan dalam pelaksanaan uji coba tersebut?

Ketua Koperasi Budi Luhur Saut Hutabarat mengatakan, pihaknya menemukan masih banyaknya penumpang yang tak memiliki kartu OK Otrip.

Dari hitungannya, ada 70-an persen masyarakat pengguna angkot OK Otrip yang tak memegang kartu tersebut.

Dari penjelasan para penumpang, kata Saut, mereka tidak mengetahui di mana harus membeli kartu tersebut.

Padahal, dengan adanya kartu itu, nantinya bisa diketahui rute yang sering dinaiki atau dibutuhkan oleh masyarakat.

Baca juga : Curhat Sopir Angkot yang Senang Gabung Ok Otrip

Untuk itu, Saut berharap PT Transjakarta selaku penyedia kartu tersebut bisa lebih gencar menyosialisasikan cara mendapatkan kartu OK Otrip.

"Bisa 50-70 persen (yang tidak memiliki kartu). Saya sudah minta beberapa pengemudii nanti ditanya apakah bapak atau ibu yang sudah memiliki kartu," ujar Saut saat dihubungi, Senin (19/2/2018).

Saut juga menemukan beberapa mesin tapping yang ada di angkot mengalami kerusakan dan tidak bisa diakses. Saut mengakui, sebulan masa uji coba, penumpang yang diangkut masih sedikit.

Jika dirata-ratakan, untuk satu trip hanya mengangkut enam penumpang per hari. Salah satu penyebab hal tersebut, kata Saud, yakni posisi rambu untuk angkot berhenti yang tidak sesuai.

"Nah karena beberapa rambu yang telah ditunjuk PT Transjakarta itu kadang kala tidak sesuai dengan kantong-kantong penumpang yang naik dan turun. Sampai sekarang belum diperbaiki. Kita sudah ajukan permohonan untuk penambahan dan perbaikain, sampai sekarang belum," ujar Saut.

Baca juga : Belum Banyak yang Tahu OK Otrip Ini Masih Gratis, kalau Tahu Pasti Ramai

Pelaksana Tugas Ketua Koperasi Wahana Kalpika (KWK) Abdul Gofur mengatakan, dalam pelaksaan uji coba OK Otrip, pihaknya harus menalangi terlebih dahulu seluruh biaya yang dikeluarkan.

Biaya tersebut seperti gaji sopir, dan biaya operasional lainnya. Abdul mengatakan, dana talangan yang telah dikeluarkan sejak uji coba OK Otrip dimulai lebih dari Rp 200 juta.

Pihaknya telah mengajukan pencairan pembayaran kepada Pemprov DKI, dan kini masih diproses.

"Pembayaran prosesnya sudah jalan, tapi belum masuk. Iya betul, kami nalangi dulu untuk bensin dan pengemudi itu banyak juga itu ya sekitar Rp 200-an juta. Iya memang sudah banyak habis juga sebenarnya He he he he," ujar Abdul.

Sejumlah rute OK Otrip telah beroperasi yaitu, OK 2 dengan rute Kampung Melayu-Duren Sawit, OK 3 rute Lebak Bulus-Pondok Labu, OK 4 rute Grogol-Angke, OK 5 rute Semper-Rorotan, dan OK 6 rute Kampung Rambutan-Pondok Gede.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Megapolitan
Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Megapolitan
PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Megapolitan
Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com