Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengacara Buni Yani hingga Mantan Napi Ujaran Kebencian Dikukuhkan Jadi Pengurus KONI DKI

Kompas.com - 20/02/2018, 14:01 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menghadiri dan menyampaikan sambutan dalam pengukuhan pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) DKI Jakarta periode 2017-2021.

"Pengukuhan dan pelantikan Ketua Umum dan pengurus KONI DKI ini penting sekali karena ini awalan baru, babak baru, dan kepengurusan ini punya orientasi yang jelas," ujar Anies dalam sambutannya di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Selasa (20/2/2018).

Dalam susunan pengurus itu, ada sejumlah nama yang sebelumnya terkenal di publik. 

Baca juga: Belum Rekonsiliasi, Sandi Kurung 2 Kubu Kepengurusan KONI DKI

Salah satunya Aldwin Rahardian sebagai Ketua Bidang Hukum KONI DKI.

Aldwin sebelumnya dikenal sebagai pengacara Buni Yani yang didakwa menyunting video pidato mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Kepulauan Seribu.

Aldwin Rahardian bersama Buni Yani saat menggelar konfrensi pers di kawasan Jatipadang, Jakarta Selatan, Jumat (7/4/2017).Kompas.com/Akhdi Martin Pratama Aldwin Rahardian bersama Buni Yani saat menggelar konfrensi pers di kawasan Jatipadang, Jakarta Selatan, Jumat (7/4/2017).
"Oh iya he-eh (dilantik sebagai pengurus KONI), tetapi saya lagi umrah," kata Aldwin kepada Kompas.com.

Aldwin mewakili cabang olahraga menembak. Ia sudah lama menjadi pengurus Perbakin DKI Jakarta dan merupakan utusan resmi Perbakin ketika Musorprov KONI DKI Jakarta.

Selain Aldwin, ada pula Jamran. Pada 2016, Jamran bersama sang kakak, Rizal Kobar, ditangkap polisi atas dugaan makar sebelum aksi 212 yang akan diikutinya.

Baca juga: Pesawat Latih Aviat Husky Milik KONI DKI Mendarat Darurat di Persawahan di Ponorogo

Setahun kemudian, 5 Juni 2017, keduanya bebas seusai divonis 6 bulan penjara atas dakwaan ujaran kebencian.

Namun, Jamran bukanlah nama baru di jajaran pengurus KONI. Ia dulunya menduduki kursi Ketua KONI Jakarta Utara.

Aktivis Jamran menjalani sidang putusan kasus UU ITE di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (5/6/2017).KOMPAS.com/NIBRAS NADA NAILUFAR Aktivis Jamran menjalani sidang putusan kasus UU ITE di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (5/6/2017).
Selain Aldwin dan Jamran, ada pula Novita Dewi. Dahulu, Novita merupakan Wakil Ketua Bendahara Tim Kampanye Anies-Sandiaga.

"Ditugasin, saya diminta membantu," kata Novita seusai pelantikan.

Baca juga: Ini Tanggapan Ahok soal Penangkapan Ketua KONI DKI

Ketua KONI DKI Jakarta Djamhuron P Wibowo mengatakan, pengurus baru ini diyakini dapat memberikan yang terbaik untuk kemajuan atlet-atlet dan olahraga di Ibu Kota. 

Calon wakil gubernur DKI Sylviana Murni dan suaminya Gde Sardjana sudah menggunakan hak pilihnya di TPS 103 di dekat tempat tinggalnya di Komplek Billymoon, Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur. Rabu (15/2/2017)Kompas.com/Robertus Belarminus Calon wakil gubernur DKI Sylviana Murni dan suaminya Gde Sardjana sudah menggunakan hak pilihnya di TPS 103 di dekat tempat tinggalnya di Komplek Billymoon, Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur. Rabu (15/2/2017)
"Kami memilih 36 orang yang betul-betul sudah saya kenal dan oleh formatur dikenal. Mereka berbuat terbaik untuk DKI," ujar Djamhuron.

Selain nama-nama yang telah disebutkan, ada juga suami Sylviana Murni, Gde Sarjana, sebagai Wakil Ketua I.

Baca juga: KONI DKI Dukung Atlet ke SEA Age Group

Gde yang pernah diperiksa terkait kasus Jamran sejak lama juga menjadi pengurus KONI DKI Jakarta.

Kompas TV Momen kebersamaan ini tiba-tiba berganti menjadi polemik, khususnya di media sosial.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com