Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Blok G: Katanya Kami Mau Dipindah, tetapi Enggak Ada Kepastian...

Kompas.com - 24/02/2018, 17:40 WIB
Rima Wahyuningrum,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pedagang Blok G Tanah Abang masih menunggu kepastian rencana relokasi oleh PD Pasar Jaya dan Pemprov DKI Jakarta. 

Hal ini membuat Pak Haji, pedagang celana yang enggan disebutkan nama aslinya itu menanti tanpa kepastian.

"Saya capek sama berita-berita kepindahan itu. Percuma kalau masih ada orang-orang berkepentingan, isunya sih mau pindah. Isunya doang, tetapi belum ada kepastiannya," kata Pak Haji kepada Kompas.com, Sabtu (24/2/2018).

Baca juga: Kita Blokade Tanah Abang sampai Blok G biar Pak Anies yang Datang

Ia mengatakan, di tengah isu relokasi, pedagang Blok G merasakan penurunan pendapatan.

Ia menilai salah satu penyebabnya adalah keberadaan pedagang kaki lima (PKL) bertenda di Jalan Jatibaru Raya.

"Ya pindah kalau lebih baik enggak apa-apa. Asal jangan kayak di kaki lima, kalau ada kaki lima, rugi kami yang (berjualan) di toko," katanya.  

Baca juga: Upaya Anies-Sandiaga Lanjutkan Revitalisasi Blok G Tanah Abang

Plang bertuliskan Blok G Pasar Tanah Abang terpampang di depan blok yang tak jauh dari Stasiun Tanah Abang.KOMPAS.com/IWAN SUPRIYATNA Plang bertuliskan Blok G Pasar Tanah Abang terpampang di depan blok yang tak jauh dari Stasiun Tanah Abang.
"Bedanya jauh. Saya sudah tiga minggu ini enggak ada (dagangan) yang laku sampai rusak. (Celana) digantung jadi rusak begini. Makanya saya kecewa berat," tambah Pak Haji. 

Ia berdagang di sebuah kios berukuran 2 x 2 meter. Ia menjajakan berbagai jenis celana, mulai jins hingga celana motif army. Di sisi lain, ia juga tetap harus rutin membayar retribusi Rp 100.000 per bulan. 

Berdasarkan pantauan Kompas.com pada Sabtu (24/2/2018) pukul 14.00, kondisi Blok G Tanah Abang sepi. Banyak kios terlihat tutupdan tidak berpenghuni.

Baca juga: Permintaan Pedagang Blok G, dari Ingin Dipindah ke Jalan hingga Bangunan Permanen

Sementara beberapa kios lain masih memajang barang dagangannya di lantai dua, seperti pakaian sekolah, olahraga, dan kasual untuk anak-anak hingga dewasa.

Begitu pula di lantai satu yang menyediakan dagangan serupa dan makanan serta kosmetik.

Pemprov DKI Jakarta berencana merobohkan Blok G pada Febuari 2018.

Baca juga: Bangunan 3 Lantai untuk Relokasi Pedagang Blok G Dibuat Semi Permanen

Namun, hingga 24 Febuari ini gedung tersebut masih berdiri. Pedagang Blok G juga akan dipindah ke lahan milik Robby Sumampow.

Menurut rencana, Blok G akan terintegrasi dengan depo LRT dan rusun. 

Kompas TV Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno masih mempertimbangkan lokasi penampungan sementara untuk pedadang di Tanah Abang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com