Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Permintaan Pedagang Blok G, dari Ingin Dipindah ke Jalan hingga Bangunan Permanen

Kompas.com - 26/01/2018, 11:23 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Para pedagang Blok G Tanah Abang meminta lokasi penampungan sementara para pedagang untuk dibuat permanen atau semi permanen, bukan berupa tenda.

Taufiq seorang pedagang pakaian mengaku siap jika sewaktu-waktu direlokasi ke lahan sementara yang terdapat di samping Hotel Parmin Tanah Abang.

"Kita siap, cuma jangan tenda. Kita kan di sini permanen, kalau pakai tenda setiap hari bongkar barang kan enggak sedikit," kata Taufiq kepada Kompas.com, Jumat (26/1/2018).

Menurut Taufiq, hingga saat ini belum ada pembicaraan terkait bentuk tempat relokasi dan kapan waktu pelaksanaannya. Pihak Pemprov DKI belum ada yang mengajak duduk bareng untuk membahas masalah pemindahan itu.

Baca juga : Bangunan 3 Lantai untuk Relokasi Pedagang Blok G Dibuat Semi Permanen

Tomi, seorang pedagang seragam sekolah juga menginginkan hal yang sama. Tomi berharap mereka berdagang di tempat relokasi tidak lama mengingat lokasinya cukup jauh dari Stasiun Tanah Abang.

"Jangan lama-lama, itu jauh dari mana-mana, siapa yang beli?" ucapnya.

Tomi mengatakan, jika diberi kesempatan untuk memilih, dia lebih memilih untuk berjualan di jalan karena pendapatannya lebih bagus ketimbang berjualan di kios Blok G.

"Mending di jalan, bayar juga kita berani, kalau di jalan enggak kurang dari 2 juta sehari pemasukan," ucapnya.

Baca juga : Anggaran Pembangunan TPS Pedagang Blok G Rp 20 Miliar

Eti seorang pedagang pakaian wanita juga berharap lokasi relokasi untuk pedagang Blok G dibuat lebih layak ketimbang Blok G.

"Di sini (Blok G) kalau hujan pasti banjir, belum lagi dari atap rembes," kata Eti.

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, bangunan tiga lantai untuk menampung sementara para pedagang Blok G Tanah Abang akan berbentuk semi permanen.

"Bangunan itu akan dibangun semi permanen dengan steel structure (menggunakan baja ringan), tapi sangat layak," kata Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (25/1/2018) malam.

Ia mengatakan, bangunan dengan struktur seperti itu dapat dibangun dalam waktu dua hingga tiga bulan. Bangunan tersebut akan memuat 832 pedagang.

"Ini sangat layak, bisa digunakan untuk tiga tahun," kata dia.

Pemprov DKI Jakarta telah menganggarkan biaya pembangunan tempat penampungan sementara (TPS) pedagang Blok G Tanah Abang sebesar Rp 20 miliar.

Baca juga : Sandi Siapkan Konsep Penampungan 3 Lantai untuk Pedagang Blok G

Sandiaga mengatakan, pemindahan sementara pedagang Blok G merupakan langkah awal dalam proses renovasi pasar yang mulai sepi pembeli tersebut.

Direktur PD Pasar Jaya Arief Nasrudin mengatakan, pihaknya telah menentukan lahan yang akan disewa untuk merelokasi sementara para pedagang Blok G Pasar Tanah Abang.

"Iya (sudah ditentukan), punya PT Astana, pemiliknya Pak Robby Sumampow," ujar Arif saat dihubungi Kompas.com, Kamis.

Kompas TV Penataan PKL di Tanah Abang yang dilakukan pemerintahan Provinsi DKI Jakarta berimbas kepada sepinya pembeli di Blok G.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com