Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobil yang Dirusak Tukang Ojek Ditinggalkan Pemiliknya Begitu Saja

Kompas.com - 01/03/2018, 12:49 WIB
David Oliver Purba,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasat Lantas Jakarta Pusat AKBP Lilik mengatakan, kasus dugaan perusakan yang dilakukan sekelompok tukang ojek online terhadap sebuah mobil merek Nissan Xtrail warna putih di Senen, Jakarta Pusat, Rabu (28/2/2018), telah ditangani Unit Reskrim Polres Jakarta pusat.

Lilik mengatakan, Rabu malam sekitar pukul 21.00 WIB, pihaknya mendapatkan informasi, terjadi kemacetan di kawasan Senen. Petugas Satlantas Jakarta Pusat kemudian mendatangi lokasi.

Dugaan awal kemacetan terjadi karena ada kecelakaan. Namun, saat tiba di lokasi polisi melihat sebuah mobil Nissan Xtrail warna putih berhenti di terowongan atau underpass Senen.

Kondisi bagian depan mobil rusak cukup parah. Saat polisi tiba, mobil tersebut ditinggal begitu saja oleh pemilknya.

"Kemarin ada kemacetan panjang di Simpang Lima Senen, petugas lalu ke sana. Waktu dicek kondisi depan mobil rusak. Bukan kecelakaan tapi dugaan perusakan. Mobilnya ditinggalkan sopir," kata Lilik saat dihubungi, Kamis.

Baca juga : Driver Ojek Online Keroyok dan Rusak X-Trail di Underpass Senen

Polisi kemudian menderek mobil tersebut dan saat ini telah diamankan di Unit Laka Lantas Polres Jakarta Pusat di daerah Lapangan Banteng.

"Mobilnya sudah kami derek dan amankan di Lapangan Banteng. Untuk informasi lebih lanjut silahkan tanyakan ke Polres Jakarta Pusat," kata Lilik.

Dalam video yang beredar di media sosial tampak sekelompok tukang ojek online melakukan pemukulan dan perusakan terhadap sebuah mobil Nissan Xtrail warna putih. Berbagai teriakan dan makian terdengar dari arah kumpulan pengemudi ojek online itu.

Pengendara mobil sempat melarikan diri dengan menabrak sepeda motor yang diduga milik pengemudi ojek online. Pengemudi ojek online lalu beramai-ramai mengejarnya. Mobil tersebut akhirnya tak bisa melaju lebih jauh karena terjebak kemacetan.

Sekelompok tukang ojek online yang mengejar kemudian kembali melakukan perusakan terhadap mobil tersebut. Dalam berbagai judul video yang beredar disebutkan bahwa para tukang ojek online tersebut baru pulang mengantarkan jenazah rekan mereka. 

Polisi masih melakukan penyelidikan untuk mencari tahu penyebab sebenarnya kejadian tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com