JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Sopan Adrianto mengatakan pihaknya terus mengupayakan pencatatan Rp 24 triliun aset yang dinyatakan hilang atau belum diyakini statusnya. Hingga Jumat (2/3/2018) pagi, tinggal Rp 1 triliun aset yang belum terdata.
"Ada aset Rp 24 triliun (yang bermasalah), tapi sekarang tinggal kurang dari Rp 1 triliun. Yang lainnnya bisa diselesaikan, di sekolah masih input," kata Sopan di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (2/3/2018).
Adapun Kepala Badan Pengelolaan Aset Daerah (BPAD) DKI Jakarta Achmad Firdaus menjelaskan proses pencarian aset di Dinas Pendidikan sudah dilakukan sejak 2017 dengan mendampingi lebih dari 2.000 sekolah milik Pemprov DKI Jakarta mencatatakan ke Sistem Informasi Aset.
Baca juga : Sandiaga: Beberapa Aset DKI Tercatat di Kementerian dan Lembaga Lain
Aset itu terdiri dari tanah, gedung, dan bangunan senilai Rp 7 triliun. Kemudian ada Rp 6,1 triliun yang tergolong peralatan, mesin, dan aset tetap lainnya.
"Sehingga hasilnya hanya tinggal Rp 1 triliun dan ini sampai sore tadi masih diinput. Karena alatnya ada di sekolah barangnya. Sekolah yang input, kami dampingi," ujar Firdaus.
Diberitakan, dalam penilaian Badan Pemeriksa Keuangan dan Badan Pengelola Aset Daerah DKI Jakarta, pencatatan Dinas Pendidikan DKI buruk. Ada Rp 24,5 triliun aset Disdik yang tidak jelas statusnya.
Baca juga : Pemprov DKI Bentuk Tim Pencatatan Aset
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.