Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Tugu Selatan Mengeluh Tak Punya RPTRA

Kompas.com - 06/03/2018, 14:46 WIB
Ardito Ramadhan,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan ketiadaan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) di wilayah mereka. Karea tidak punya RPTRA, mereka mesti mencari ruang terbuka yang letaknya jauh dari tempat tinggalnya.

Rusmiyati, ibu satu anak, misalnya, mengeluh anaknya tidak punya ruang terbuka untuk bermain.

"Sulitlah, kami harus keluar dulu cari taman. Kalau di sini kayaknya nggak ada taman, harus keluar dulu" kata Rusmiyati, Selasa (6/3/2018).

Baca juga : Keterbatasan Lahan, Kelurahan Tugu Selatan Belum Punya RPTRA

Karena ketiadaan lahan bermain, pusat-pusat perbelanjaan menjadi salah satu alternatif bagi Rusmiyati untuk mengajak anaknya berjalan-jalan. Ia berharap pemerintah dapat menghadirkan RPTRA di dekat rumahnya.

"Pingin diadain (RPTRA), kasihan juga anak-anaknya kalau mau main susah. Paling di sini main sepeda aja itu pun bahaya karena banyak kendaraan," kata Rusmiyati.

Keluhan yang sama dikemukakan Diana, warga Tugu Selatan lainnya. Ia menyatakan mesti pergi agak jauh untuk mendapat ruang terbuka.

"Kalau main tuh jauh, kalau main harus ke Taman Walang atau ke Kelapa Gading, Jakarta Islamic Center. Jauh-jauh banget, di sekitar sini nggak ada (ruang terbuka)," kata Diana.

Ia merasa iba dengan kondisi anak-anak di sekitarnya yang terpaksa bermain di tengah jalan.

"Paling mereka main sepeda, main bola, atau main raket di tengah jalan. Mau bagaimana lagi, enggak ada lapangan," kata dia.

Haikal, siswa SMP yang ditemui Kompas.com mengamini hal tersebut. Ia mengatakan kesulitan mencari tempat bermain sepulang sekolah.

"Akhirnya nongkrong-nongkrong aja main game online bareng teman-teman," katanya.

Kelurahan Tugu Selatan tercatat sebagai salah satu kelurahan di Jakarta yang belum mempunyai RPTRA. Lurah Tugu Selatan Tulus Silalahi mengatakan, ketersediaan lahan yang terbatas membuat pihaknya sulit menghadirkan RPTRA.

Dinas Perumahan Rakyat dan Permukiman DKI Jakarta sebelumnya menyatakan tidak akan melanjutkan program pembangunan RPTRA pada 2019 karena keterbatasan lahan.

Baca juga : Di Balik Keputusan DKI Menghentikan Pembangunan RPTRA...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Megapolitan
Resahnya Arya Naik JakLingko, Dapat Sopir Ugal-ugalan yang Tengah Diteror 'Debt Collector'

Resahnya Arya Naik JakLingko, Dapat Sopir Ugal-ugalan yang Tengah Diteror "Debt Collector"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com