JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolsek Cakung Kompol Supoyo mengatakan, pihaknya masih melakukan pengembangan terkait tertangkapnya 3 pelaku komplotan "begal geragas".
"Masih ada 2 orang lagi yang kami kejar. Keduanya ini masuk dalam anggota mereka," kata Supoyo kepada wartawan di Polsek Cakung, Jakarta Timur, Minggu (11/3/2018).
Kedua orang buron ini berinisial AP dan O. Komplotan ini dikenal tidak memiliki target yang jelas dalam melakukan aksinya dan sudah kerap meresahkan warga Cakung.
Baca juga: Komplotan Begal Geragas yang Resahkan Warga Cakung Dibekuk Polisi
Barang yang dirampas mulai dari sepeda motor, ponsel, sampai barang berharga lainnya.
Aksinya mulai dari merampas, meminta paksa,hingga melukai korban.
Menurut Supoyo, biasanya mereka beraksi di sekitar kawasan Kanal Banjir Timur (KBT). Namun, beberapa hari belakangan, mereka kerap melakukan aksi begal di Perkampungan Industri Kecil (PIK), Penggilingan, Jakarta Timur.
Baca juga: Begal Motor Gagal Gara-gara Pelaku Panik Didatangi Ojek Online
Tidak hanya itu, para pelaku ternyata juga berkomplot dengan tersangka yang melakukan pencurian dengan kekerasan dan menyebakan TI tewas di depan Perumahan Eramas 2000, akhir Februari 2018.
"Kalau dilihat angotanya memang masih muda-muda," ucapnya.
Awalnya, TI ditemukan tergeletak bersimbah darah pada Rabu (28/2/2018) pukul 04.30. Korban yang baru datang dari kampung dan turun di Terminal Pulogebang diduga terjatuh dari Metromini karena mengantuk.
Baca juga: 3 Warga Ungaran Dibacok Begal, Ansor dan Warga Berpatroli
Namun, setelah dilakukan pengembangan, ternyata TI merupakan korban pencurian dengan kekerasan.