Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Kebijakan Mengatasi Kepadatan Tol Jakarta-Cikampek yang Berlaku Hari Ini

Kompas.com - 12/03/2018, 06:46 WIB
Setyo Adi Nugroho,
Dian Maharani

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Kepadatan kendaraan yang menuju Jakarta setiap harinya membutuhkan penangan yang komprehensif dari pemerintah.

Oleh sebab itu pemerintah melalui Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek sejak Februari lalu memperkenalkan paket kebijakan penguraian kepadatan lalu lintas yang akan diberlakukan di gerbang tol Bekasi Barat dan Timur.

Kebijakan yang akan dilaksanakan pada Senin (12/3/2018) ini terdiri dari tiga rencana. Pertama pembatasan jam operasional truk angkutan barang kategori III, IV dan V melintas di ruas jalan tol Jakarta Cikampek dari kedua arah.

Kebijakan ini dilaksanakan setiap hari Senin sampai dengan Jumat pukul 6.00 sampai 9.00. Diharapkan dengan pembatasan truk angkutan ini dapat meningkatkan laju kendaraan yang berada di dalam tol.

Baca juga : Begini Aturan Ganjil Genap di Pintu Tol Bekasi Timur dan Barat

Paket kedua adalah penyediaan lajur bus atau angkutan umum di dalam tol. BPTJ memberikan lajur satu untuk semua jenis kendaraan umum dapat lewat jalur khusus tersebut.

Diharapkan waktu tempuh angkutan umum ini akan semakin cepat. Implikasinya dapat menarik minat masyarakat komuter untuk berpindah ke angkutan umum.

Paket kebijakan ketiga dan yang paling menyita perhatian adalah penerapan ganjil genap (gage) di gerbang tol Bekasi Barat dan Bekasi Timur. Seperti peraturan ganjil genap di jalan protokol kota Jakarta, untuk kendaraan berpelat nomor genap hanya boleh melintas pada tanggal genap. Begitu juga untuk kendaraan berpelat nomor ganjil.

Bagi kendaraan yang tidak sesuai dengan tanggal hari tersebut boleh masuk ke dalam tol melalui gerbang tol lain seperti gerbang tol Tambun, Jatiasih atau Pondok Gede. Cara lain adalah masuk tol di luar pemberlakuan jam ganjil genap, yaitu 06.00-09.00.

Namun, dengan kebijakan ini diharapkan warga beralih menggunakan transportasi umum. Sudah ada layanan bus yang disediakan dari Bekasi menuju Jakarta.

Baca juga : Ini Lokasi dan Jadwal Keberangkatan Bus untuk Ganjil-Genap di Pintu Tol Bekasi

Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihatono mengatakan, paket kebijakan untuk mengurai kemacetan tol Jakarta-Cikampek ini sudah berdasarkan kajian dan analisis yang matang.

"Paket kebijakan ini jangan dipandang hanya untuk memindahkan kepadatan saja. Tujuan utamanya adalah mendorong masyarakat untuk beralih dan tertarik menggunakan angkutan umum. Ada bus premium, ada kantung parkir dengan tarif flat, ada juga lajur khusus angkutan umum di tol. Harapannya bisa berpindah," ujar Bambang, Senin (6/3/2018).

BPTJ mengungkapkan dalam kondisi kepadatan puncak setiap harinya gerbang tol Bekasi Barat dapat dipenuhi sekitar 4.400 kendaraan. Adanya kebijakan ini diharapkan dapat mengurangi hingga 50 persen kepadatan dari kedua gerbang tol tersebut.

Salah satu cara yang disiapkan adalah penambahan armada layanan bus Transjabodetabek Premium. Bus-bus yang memiliki rute langsung ke kota Jakarta ini disiapkan di titik-titik strategis di dengan kedua gerbang tol agar masyarakat tertarik untuk beralih ke angkutan umum.

Rencananya ada sebanyak 60 unit armada bus yang siap melayani masyarakat menuju Jakarta. Hanya dengan membayar Rp 20.000, masyarkat dapat merasakan layanan bus premium seperti jaringan Wi-Fi gratis, reclining seat, AC dan tujuan strategis di kota Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com