BEKASI, KOMPAS.com - Kepolisian Resor Metro Kota Bekasi mendeklarasikan gerakan anti-hoaks di Mapolres Metro Bekasi Kota, Selasa (13/3/2018).
Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Pol Indarto membagikan cara mendeteksi dan menghadapi kabar hoaks.
"Caranya mudah. Jangan lagi sebarkan berita jika sumbernya tidak jelas atau secara logika tidak benar. Jangan diteruskan ke media sosial terutama dengan mudahnya ke WhatsApp grup," ucap Indarto, di Bekasi, Jawa Barat.
Baca juga: Kapolres Bekasi: Saya Deg-degan Kalau Ada Hoaks karena Impaknya Besar
Ia menjelaskan, penyebaran berita paling cepat biasanya dari media sosial atau saluran komunikasi yang berisi banyak orang seperti WhatsApp grup.
Langkah pertama yang dilakukan adalah memperhatikan sumber berita atau media yang mengeluarkan kabar tersebut.
Jika tidak jelas atau tidak terdaftar di Dewan Pers jangan diteruskan penyebarannya.
Baca juga: Perangi Hoaks, Polda Metro Jaya Bentuk Tim Patroli Cyber
Deteksi kedua adalah isi berita.
Kebanyakan berita hoaks kerap membenturkan logika bahkan cenderung tidak masuk akal.
Ada juga yang isinya sama sekali menceritakan kejadian yang tidak ada atau memang benar ada kejadian, tetapi dibuat provokasi.
Baca juga: Kapolres Jakbar Sebut Hoaks di Medsos Bisa Memicu Tawuran Pelajar
Masyarakat diimbau melakukan pengecekan kebenaran berita tersebut.
"Bisa tanya Kominfo atau bahkan lapor saja ke anggota kepolisian di lapangan. Nanti akan dicoba mendapatkan info yang benar," ujarnya.
Selain itu, ia juga berharap peran serta masyarakat untuk menanggulangi hoaks.
Baca juga: Kampanye Anti-hoaks, Kapolres Jakarta Barat Bagi-bagi Mawar ke Warga
Saat ini, media sosial memberikan cara agar penggunanya aktif melaporkan jika ada kabar tidak benar.
Segera laporkan berita hoaks agar aplikasi segera menurunkan atau menghapus postingan tersebut.
"Hoaks itu impaknya besar dan luas. Oleh karena itu yang harus kita lakukan adalah bersama masyarakat berperan aktif melawannya. Karena hoaks tidak bisa dilawan dengan fisik harus bersama-sama," ujarnya.