Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Harley Davidson Didatangkan untuk Rawat Motor Mewah Sitaan KPK

Kompas.com - 20/03/2018, 15:09 WIB
Rima Wahyuningrum,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perawatan khusus bagi kendaraan-kendaraan mewah hasil sitaan Komisi Pemberantasan Korupsi yang disimpan di Rumah Penyimpanan Barang Sitaan Negara (Rupbasan) Klas 1 Jakarta Barat dan Tangerang diserahkan kepada pihak KPK.

Menurut Kepala Administrasi dan Pemeliharaan Rupbasan Klas 1 Jakarta Barat dan Tangerang Ambarsari, pihak KPK akan mendatangkan tim khusus untuk merawat kendaraan-kendaraan tersebut.

"Karena ini kategori mewah, SDM (sumber saya manusia) dan kemampuan kita terbatas juga. Jadi kita serahkan untuk pemeliharaanya ke KPK," kata Ambarsari kepada Kompas.com, Selasa (20/3/2018) di Rupbasan) Klas 1 Jakarta Barat dan Tangerang.

Demikian juga dengan motor dan mobil yang disita KPK dari Bupati non-aktif Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, Abdul Latief.

Mobil dan motor mewah milik Abdul Latief tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (19/3/2018) dan diamankan ke Rupbasan pada malam harinya.

Baca juga : Petugas Geleng-geleng Lihat Mobil Mewah Sitaan KPK di Tanjung Priok

Sebanyak 16 kendaraan milik Abdul sudah diamankan dalam gudang seluas 1.008 meter persegi itu.

Kendaraan tersebut ditempatkan bersamaan dengan kendaraan milik tersangka KPK lainnya, yaitu Andi Narogong, Siti Marshito Soeparmo, dan Ali Sadli.

Ambarsari menyampaikan, pihaknya hanya melakukan perawatan yang umum seperti mencuci kendaraan atau memanaskan mesin kendaraan.

Sementara itu, perawatan yang lebih khusus, termasuk mengganti oli, hal tersebut dilakukan pihak KPK.

Mobil milik Bupati Hulu Selatan Tengah non aktif Abdul Latief yang disita Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat ini ada di Rumah Penyimpanan Barang Sitaan Negara (Rupbasan) Klas 1 Jakarta Barat dam Tangerang pada Selasa (20/3/2018).KOMPAS.com/ RIMA WAHYUNINGRUM Mobil milik Bupati Hulu Selatan Tengah non aktif Abdul Latief yang disita Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat ini ada di Rumah Penyimpanan Barang Sitaan Negara (Rupbasan) Klas 1 Jakarta Barat dam Tangerang pada Selasa (20/3/2018).
Ia juga menyampaikan, KPK akan mendatangkan tim dari Harley Davidson untuk membantu merawat 4 motor Harley yang disita dari Abdul. Selain Harley, ada 4 motor lainnya, yakni merek Ducati dan 2 merek BMW.

"Kalau motor mewah kayak yang kemarin baru dapat dari KPK (milik Abdul Latief), mau ada tim dari Harley (Davidson) untuk membantu perawatannya. Ini Harley pertama dari (sitaan) KPK," kata Ambar.

Baca juga : Melihat Kendaraan Mewah Sitaan KPK di Pelabuhan Tanjung Priok

Tim perawatan motor Harley Davidson rencananya didatangkan pada Rabu (21/3/2018) besok. Sementara itu, perawatan kendaraan lain seperti mobil jenis BMW, Ducati, Marcedes Benz, Alphard, Hummer, dan Jeep Rubicon akan dilakukan pada Rabu depan (28/3/2018).

"Sampai sini baru malam. Baru kita identifikasi dulu, Rabu depan baru mulai (perawatan)," ucap Ambar.

Adapun Abdul Latief disangka menerima gratifikaksi sebesar Rp 23 miliar. Gratifikasi tersebut diduga dibelanjakan barang mewah seperti mobil, motor, dan aset lain atas nama keluarganya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com