Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar dari Kasus Dharma Jaya, DKI Kini Beri Tenggat Waktu Pencairan Dana Subsidi Pangan

Kompas.com - 26/03/2018, 18:43 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Perikanan (KPKP) telah bertemu dengan PD Dharma Jaya dan Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) membahas perbaikan pencairan dana subsidi pangan.

Kepala Dinas KPKP Darjamuni mengatakan perbaikan ini dilakukan guna mencegah terlambatnya pencairan dana untuk pembelian ayam bersubsidi PD Dharma Jaya terulang.

"Bagaimana ke depan supaya tidak lagi terjadi keterlambatan seperti kemarin. Kita sama-sama koreksi," kata Darjamuni di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (26/3/2018).

Darjamuni mengatakan jika dulu baru ada panduan prosedur pencairan dana, kini ada tenggat waktu yang disepakati. Pencairan dana kini dibatasi antara 20 hingga 30 hari.

Baca juga : Dana PSO Cair, Dharma Jaya Lunasi Utang ke Vendor Ayam

"Kalau (verifikasi) data saya butuh dua harian. Saya buat rekomendasi satu hari ke BPKD juga selesai. Yang banyak itu verifikasi data. Bu Marina aja minta lima hari, belum lagi Pasar Jaya, bisa 20 hari sampai sebulan," ujar dia.

Menurut Darjamuni, pencairan dana ayam bersubsidi kemarin terganjal pada proses verifikasi. PD Dharma Jaya selaku pemasok memberikan data penjualan yang berbeda dengan PD Pasar Jaya yang menjual ke konsumen. Kata Darjamuni, pihaknya baru bisa memberikan rekomendasi pencairan ke BPKD jika datanya sama.

"Kemarin bisa terjadi lebih dari Rp 100 juta selisih antara data yang dikeluarkan Pasar Jaya dengan Dharma Jaya. Selama data belum klop, saya nggak berani ngeluarin pembayaran," kata dia.

Baca juga : Pengganti Dirut PD Dharma Jaya Disiapkan

Darjamuni mengatakan dalam tiga minggu ke depan, ketentuan tenggat waktu ini akan dirumuskan dan disetujui oleh Biro Perekonomian Pemprov DKI.

"Jadi kalau nanti (ada keterlambatan) enggak usah saling salahin lagi," ujar dia.

Sebelumnya, Direktur Utama PD Dharma Jaya mengeluhkan lambannya kinerja Pemprov DKI dalam mencairkan dana untuk pembelian daging ayam bersubsidi. Dana public service obligation (PSO) senilai Rp 41 miliar yang diajukan sejak November 2017, baru cair pada 16 Maret 2018.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com