Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Pengemudi Uber Ini Lebih Memilih Pindah ke Go-Jek

Kompas.com - 29/03/2018, 17:58 WIB
Setyo Adi Nugroho,
Icha Rastika

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Imbas penutupan aplikasi Uber, ratusan mitra Uber di Bekasi berbondong-bondong mendaftarkan diri mereka ke Kantor Go-Jek di Ruko Emerald Sumarecon Bekasi, Kamis (29/3/2018). Aplikasi Uber ditutup setelah pihak Grab mengakuisisinya.

Seorang pengemudi Uber, Tri Adrianto (24), menyampaikan bahwa mereka memilih menjadi mitra Go-Jek karena persyaratannya lebih mudah ketimbang Grab. 

"Tinggal bawa STNK, KTP, KK kalau KTP rusak atau hilang. Setelah itu daftar, lalu dapat jaket dan helm," ucap Tri, Kamis sore.

Baca juga : Pengemudi Uber Berbondong-bondong Daftar Jadi Mitra Go-Jek di Bekasi

Ratusan pengemudi ojek Uber menyernu kantor Gojek di Sumarecon Bekasi, Kamis (29/3/2018)Kompas.com/Setyo Adi Ratusan pengemudi ojek Uber menyernu kantor Gojek di Sumarecon Bekasi, Kamis (29/3/2018)
Pengemudi lainnya, Edi (43), menyampaikan bahwa meski Uber diakuisisi Grab, pengemudi tak serta merta menjadi pengemudi Grab. Para pengemudi Uber harus mendaftar lagi kemudian menjalani serangkaian tes.

"Jadi meski diakuisisi Grab, tapi tidak dengan mitra-mitra Uber. Kita tetap harus daftar, mengikuti tes berkendara atau safety riding dan bisa saja gagal. Bukan menganggap tes tidak penting, tapi setidaknya itu bisa dilakukan setelah kita diterima," ucap Edi.

Baca juga : Pengendara Ojek Online Uber Ramai-ramai Daftar Grab di Srengseng

Para mitra Uber masih bertahan di Kantor Go-Jek hingga pukul 16.30 WIB. Rencananya, pihak Kantor Go-jek masih akan menerima mitra Uber yang sudah terdaftar hari ini untuk menyerahkan perangkat kerja.

Para mitra Uber yang tidak kebagian kuota dapat kembali datang Sabtu (31/3/2018). Adapun Uber akan menghentikan layanannya di Indonesia terhitung 8 April 2018.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com