Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Nur Supriyanto, Ini Kunci Tangani Banjir di Bekasi

Kompas.com - 01/04/2018, 22:49 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon Wali Kota Bekasi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Nur Supriyanto mengungkapkan kunci penanganan banjir yang masih menghantui Bekasi ada pada perencanaan yang baik. Ia mengkritik petahana Rahmat Effendi yang menurutnya tak punya perencanaan.

"Sampai hari ini kalau ditanya ke Wali Kota yang sekarang, Kota Bekasi tidak punya blueprint penanganan banjir. Padahal kuncinya blueprint," kata Nur di Jakarta Timur, Minggu (1/4/2018).

Menurut Nur, tidak adanya rancangan ini membuat banjir ditangani secara sepotong-potong tanpa menyelesaikan akar masalahnya. Jika terpilih sebagai Wali Kota, Nur memastikan ada rancangan penanganan banjir yang komprehensif.

"Banjir diselesaikan secara parsial, cuma memindahkan dari satu titik ke titik yang lain, saya ingin menyeluruh penataan banjirnya," ujar dia.

Baca juga : Calon Walikota Bekasi Ini Janjikan BLT Rp 800.000 Per Bulan untuk Warga Miskin

Blueprint yang dimaksud Nur ini nantinya akan berupa peta jaringan saluran air, ketinggian daratan, dan titik-titik rawan. Rancangan juga nantinya akan mengtur perizinan bangunan.

"Jangan dibiarkan terserah, nanti ketika mengeluarkan izin, nggak boleh bangunan baru dipaksakan, kita punya standar," katanya.

Nur Apriyanto maju sebagai calon Wali Kota bersama wakilnya dari Partai Gerindra, Adhy Firdaus. Pasangan yang mendapat nomor dua ini melawan petahana Rahmat Effendi yang diusung Partai Golkar, Demokrat, PAN, PPP, Hanura, PDI Perjuangan dengan wakilnya Tri Adhianto.

Kompas TV Warga bahkan harus menggunakan perahu untuk bisa keluar masuk permukiman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com