Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Saya Minta Pak Sandiaga Segera Buat Lokbin Ini Ramai Pengunjung..."

Kompas.com - 04/04/2018, 04:46 WIB
Ardito Ramadhan,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pedagang lokasi binaan Taman Kota Intan, Jakarta Barat, menanti realisasi janji Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno yang ingin meningkatkan jumlah pengunjung di sana.

Seorang pedagang nasi goreng, Waryani mengatakan, pedagang kini sudah dikejar waktu jelang musim mudik Lebaran tiba.

"Saya minta Pak Sandi segera merealisasikan membuat lokbin ini jadi ramai (pengunjung) pada bulan keempat ini. Kami harus mengumpulkan uang untuk pulang kampung saat Lebaran," kata Waryani kepada Kompas.com, Selasa (3/4/2018).

Baca juga: Pemprov DKI Sebut Makanan yang Dijual di Lokbin Kota Intan Tak Variatif

Ia mengatakan, sudah berbulan-bulan dirinya tidak pulang kampung karena usahanya belum balik modal.

Akibatnya, ia kerap diprotes sang istri yang tinggal di Pemalang, Jawa Tengah. 

"Bini saya sampai telepon, 'ngapain  sih masih jualan di sana (Lokbin Kota Intan)'. Saya bilang, saya lagi berjuang, saya enggak mau jualan ilegal," ujarnya. 

Baca juga: Pedagang Kuliner di Lokbin Kota Intan Akan Dialihkan Jual Suvenir Asian Games

Atik, seorang pedagang minuman di Lokbin Kota Intan menangis ke Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno karena dagangannya sepi, Minggu (31/12/2017).KOMPAS.com/NIBRAS NADA NAILUFAR Atik, seorang pedagang minuman di Lokbin Kota Intan menangis ke Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno karena dagangannya sepi, Minggu (31/12/2017).
Seorang pedagang asesoris, Nepi juga merasakan yang dirasakan Waryani.

Pemuda yang merantau dari Bukittinggi ini mengaku sudah lama tidak pulang kampung.

"Lebaran ini saya bisa enggak pulang kampung lagi, Bang. Mau gimana, balik modal saja belum, akhirnya di sini saja," kata Nepi yang telah merantau ke Jakarta sejak 2012 itu.

Baca juga: Pedagang Lokbin: Saya Minta Pak Sandi Segera Tertibkan PKL di Kota Tua

Senada dengan Waryani, Nepi juga menagih janji-janji yang sebelumnya disampaikan pemerintah.

Ia mengatakan, para pedagang juga sudah menawarkan beberapa solusi yang belum direalisasikan.

Misalnya pembuatan rute bus transjakarta yang melewati Lokbin Kota Intan, peningkatan penerangan, serta penyediaan lahan parkir.

Baca juga: Bersepeda ke Kota Tua, Sandi Temukan 30 PKL yang Bertahan di Taman Kota Intan

Kondisi lokasi binaan Taman Kota Intan yang sepi pembeli, Selasa (21/11/2017).IWAN SUPRIYATNA/KOMPAS.com Kondisi lokasi binaan Taman Kota Intan yang sepi pembeli, Selasa (21/11/2017).
"Saya juga heran, kok, akhirnya pedagang yang kasih solusi," katanya.

Ajeng, pedagang lainnya, tak ingin muluk-muluk.

Ia hanya meminta pemerintah tegas menertibkan PKL di kawasan Kota Tua.

Baca juga: Pedagang Mengeluh, Pendapatannya Berkurang Setelah Pindah ke Lokbin Kota Intan

Halaman:


Terkini Lainnya

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com