Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terungkapnya Tiga Kasus "Skimming" oleh WNA Berkat Sekuriti Bank

Kompas.com - 04/04/2018, 08:37 WIB
Sherly Puspita,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tiga kasus skimming atau pencurian data nasabah terjadi di Jakarta hingga bulan Maret 2018. Ketiga kasus tersebut terungkap berkat laporan sekuriti yang berjaga di sekitar mesin ATM.

Kasus pertama terjadi pada bulan Januari hingga Maret 2018 di sebuah bank swasta di Jakarta. Dari kasus ini diamankan tersangka berinisial AVH (37) warga negara Bulgaria yang berperan melakukan transaksi di ATM dan GAZ (DPO) yang juga berasal dari Bulgaria berperan menyediakan alat skimmer dan kartu yang sudah diduplikat.

"Pada tanggal 31 Maret 2018 sekuriti bank melihat tersangka AVH masuk ke ATM Bank Swasta di Jakarta, namun di dalam ATM gerak-gerik tersangka AVH mencurigakan. Sekuriti kemudian menghampiri AVH namun yang bersangkutan mencoba melarikan diri," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Nico Afinta di Mapolda Metro Jaya, Selasa (3/4/2018).

Baca juga : Pelaku Skimming Hanya Butuh 10 Menit untuk Pasang Perekam Data Nasabah

Kapolres Malang Kota AKBP Asfuri bersama jajarannya saat mengecek salah satu mesin ATM di Kota Malang untuk mencegah terjadinya aksi kejahatan skimming, Senin (26/3/2018).Dok Humas Polres Malang Kota/Ipda Ni Made Seruni Marhaeni Kapolres Malang Kota AKBP Asfuri bersama jajarannya saat mengecek salah satu mesin ATM di Kota Malang untuk mencegah terjadinya aksi kejahatan skimming, Senin (26/3/2018).

Nico melanjutkan, kasus kedua terjadi pada tanggal 27 Maret 2018. Kali ini kasus skimming menimpa nasabah Bank Mandiri. Dari kasus ini diamankan tersangka berinisial berinisial YMH (33) yang merupakan warga negara Taiwan.

Menurutnya, penangkapan tersangka ini terjadi pada hari Selasa (22/3/2018) seorang sekuriti Bank Mandiri melihat tersangka YMH masuk ke ruang ATM Bank Swasta di Jakarta, namun di dalam ruang ATM gerak-gerik tersangka YMH mencurigakan.

"Sehingga dihampiri oleh sekuriti Bank Mandiri. Pada saat tersangka dihampiri oleh sekuriti namun berusaha melarikan diri. Selanjutnya tersangka YMH diamankan oleh sekuriti selanjutnya diserahkan kepada polisi," ujar Nico.

Baca juga : Kenakan Topi dan Baju Lengan Panjang, Cara WNA Pelaku Skimming Samarkan Identitas

Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Azis memberikan penghargaan kepada tiga orang sekuriti yang turut membantu pengungkapan kasus Skimming di Jakarta.Kompas.com/Sherly Puspita Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Azis memberikan penghargaan kepada tiga orang sekuriti yang turut membantu pengungkapan kasus Skimming di Jakarta.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, kejadian ketiga terjadi sepanjang Januari hingga Maret. Kasus ini terjadi di dua TKP yang berbeda, yaitu di Tangerang Selatan dan di SPBU Klaten, Jawa Tengah.

"Dalam kasus ini ada tersangka berinisial IVN (36) warga negara Bulgaria. Dan tersangka lain dari negara yang sama berinisial KIY, AO dan AA yang masih dalam pencarian," kata dia.

Argo mengatakan, kasus ini bermula ketika pada bulan Januari 2018 seorang nasabah bank di Yogyakarta melapor polisi karena saldo tabungannya berkurang padahal tak pernah melakukan transaksi tersebut.

Baca juga : Menurut OJK, Ini Satu-satunya Cara Cegah Skimming

Suasana saat pergantian kartu ATM Bank BRI di Kantor Cabang Bank BRI Depok, Kota Depok, Minggu (25/3/2018). Penggantian kartu ATM dimaksudkan sebagai upaya percepatan migrasi kartu dari teknologi pita magnetik ke teknologi cip yang diyakini dapat mengurangi risiko skimming. Proses penggantian kartu dilakukan tanpa dikenakan biaya serta pemberitahuan terus dilakukan melalui SMS blast, layar ATM BRI serta media sosial BRI.MAULANA MAHARDHIKA Suasana saat pergantian kartu ATM Bank BRI di Kantor Cabang Bank BRI Depok, Kota Depok, Minggu (25/3/2018). Penggantian kartu ATM dimaksudkan sebagai upaya percepatan migrasi kartu dari teknologi pita magnetik ke teknologi cip yang diyakini dapat mengurangi risiko skimming. Proses penggantian kartu dilakukan tanpa dikenakan biaya serta pemberitahuan terus dilakukan melalui SMS blast, layar ATM BRI serta media sosial BRI.

Tim gabungan mengumpulkan bahan-bahan, keterangan, fakta dan barang bukti di wilayah Jakarta dan Jogjakarta.

Kemudian pada hari Jumat tanggal 23 Maret 2018 sekuriti bank melihat tersangka IVN masuk ke ATM Bank SPBU Klaten, Jawa Tengah, namun di dalam ruang mesin ATM gerak-gerik tersangka IVN mencurigakan.

"Sehingga dihampiri oleh sekuriti bank. Pada saat tersangka dihampiri oleh sekuriti namun berusaha melarikan diri. Selanjutnya tersangka IVN diamankan oleh sekuriti selanjutnya diserahkan kepada polisi," tuturnya.

Dari pengembangan yang dilakukan, tak hanya IVN yang terlibat dalam kasus ini, pelaku lain berinisial VO yang merupakan warga negara Chili juga menjadi tersangka.

Setelah ditelusuri keduanya tak hanya melakukan skimming di Jawa Tengah, namun juga di Tangerang Selatan.

Niko mengucapkan terima kasih terhadap peran para sekuriti dalam pengungkapan kasus ini.

"Apa yang dilakukan para sekuriti sangan berarti dalam penyelidikan kami," sebut Nico.

Kompas TV Berikut laporan dari Jurnalis Kompas TV, My Sister Tarigan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com