JAKARTA, KOMPAS.com - Managing Director Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata mengklaim, akuisisi yang dilakukan Grab terhadap Uber di Asia Tenggara merupakan yang terbesar yang pernah dilakukan sebuah perusahaan internet.
"Ini yang pertama dan yang terbesar. Ini menjadi sejarah sebuah perusahaan teknologi dari Amerika diakuisisi perusahaan Asia Tenggara," ucap Ridzki kepada wartawan di Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (6/4/2018).
Menurut Ridzki, akuisisi ini menjadi tonggak baru bagi Grab melakukan inovasi ke depannya.
Baca juga: Manajemen Grab Tak Akan Naikkan Tarif
Bahkan akusisi tersebut diklaim akan menumbuhkan efisiensi dan kemudahan untuk pelanggan Grab di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
"Konsumen akan semakin mudah mendapat layanan dengan biaya lebih murah. Masyarakat juga makin mudah mengakses dimanapun karena Grab sudah tersebar di 195 kota di Asia Tenggara," ujarnya.
Untuk Indonesia sendiri, lanjutnya, Grab sudah hadir memberikan layanan di 120 kota.
Baca juga: Pengemudi Uber Berpaling ke Go-Jek, Ini Kata Manajemen Grab
Angka tersebut cukup besar di antara negara lainnya di kawasan Asia Tenggara.
Dengan adanya akusisi, layanan Grab juga semakin berkembang, salah satunya fitur Grabfood.
"Dari awalnya Grabfood hanya melayani di enam kota, sekarang kami sudah hadir di 28 kota. Untuk layanan Grabexpress ada di 120 kota," kata Ridzki.
Baca juga: Manajemen: 75 Persen Pengemudi Uber Hijrah ke Grab
Melalui akusisi ini, Uber memiliki 27,5 persen saham Grab.
Grab sendiri berhak memanfaatkan semua fasilitas yang dimiliki Uber, termasuk sumber daya manusia dan mitra Uber.