Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Proses Ujian Pengemudi Uber yang Pindah ke Grab...

Kompas.com - 06/04/2018, 15:45 WIB
Ardito Ramadhan,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ratusan pengemudi Uber memadati gelanggang olahraga Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Jumat (6/4/2018).

Mereka mengikuti proses pendaftaran sebagai pengemudi Grab setelah akuisisi pada akhir Maret.

Head of Grabbike Indonesia Richard Aditya mengatakan, proses pendaftaran itu telah dimulai sejak akuisisi tersebut dilakukan.

"Proses migrasinya sudah kami mulai dari tanggal 26 Maret dan kami masih buka terus. Sabtu-Minggu juga kami buka di beberapa tempat," kata Richard kepada wartawan.

Baca juga: Indef Soroti Akuisisi Uber oleh Grab dan Nasib Pengemudinya

Richard menjelaskan, ada sejumlah tahap yang mesti dilewati calon pengemudi Grab.

Tahap pertama adalah registrasi dan verifikasi berkas.

Pada tahap ini, para calon pengemudi diminta mengumpulkan sejumlah berkas, seperti SIM, KTP, dan SKCK.

"SKCK itu demi kebaikan pelanggan kami. Kalau ada hal-hal yang tidak diinginkan, kami sudah ada referensi yang divalidasi pihak berwajib," katanya. 

Baca juga: Pengemudi Uber Berbondong-bondong Pindah ke Go-Jek

Tahap berikutnya adalah pemeriksaan kendaraan dan uji berkendara.

Ia mengatakan, hampir seluruh aspek kendaraan dicek fungsi dan performanya, mulai dari mesin hingga lampu sein.

Oleh karena itu, tidak sedikit calon pengemudi yang memilih membawa motornya ke bengkel sebelum mengikuti proses pendaftaran.

Baca juga: Singapura Duga Akuisisi Uber-Grab Langgar UU Persaingan Usaha, di Indonesia?

Dalam tahap uji berkendara, para calon pengemudi ditantang melewati sejumlah rintangan sambil membonceng penumpang.

"Mereka sudah disimulasikan ada penumpang di belakangnya. Jadi disesuaikan dengan kondisi di jalan," ujarnya. 

Pada tahap ini, para calon pengemudi mendapat dua kali kesempatan.

Baca juga: Malaysia Juga Selidiki Merger Uber dengan Grab

Apabila keduanya gagal, mereka harus mengulang proses pendaftaran dari awal.

Halaman:


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com