Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Kampung Akuarium Tunggu Realisasi Kampung Itu Dibangun Lagi

Kompas.com - 11/04/2018, 17:02 WIB
Ardito Ramadhan,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Para korban gusuran di Kampung Akuarium, Jakarta Utara, menanti realisasi janji Pemerintah Pronvinsi DKI Jakarta membangun kembali perkampungan yang digusur pada April 2016 itu.

Tokoh masyarakat setempat Tedi Kusnaedi (59) mengatakan, pihaknya sudah berkomunikasi dengan pemerintah daerah terkait rencana pembangunan kembali kampung tersebut.

"Sedikitnya sudah ada kabar dari pemerintah kalau akan dibangun. Kami berkomunikasi terus dengan pemerintah, dengan dinas, insya Allah atas doa kita semoga warga bisa hidup lebih layak," kata Tedi, Rabu (11/4/2018).

Baca juga : Menengok Kehidupan Warga Kampung Akuarium Dua Tahun Setelah Digusur

Ia menambahkan, warga ingin dilibatkan dalam perencanaan pembangunan kembali kampung tersebut. Menurut dia, pembangunan tidak bisa dilakukan pemerintah sendiri.

"Kami sebetulnya pengen betul-betul membangun Jakarta dari masyarakat juga. Jadi ngga cuma dari gubernur dan dinas-dinas, jangan dari atas ke bawah saja. Kami juga ingin didengar," kata Tedi.

Djuronah (46), warga lainnya, aktif mengikuti rembukan warga mengenai rencana pembangunan kembali kampung yang kini dihuni sekitar 85 kepala keluarga tersebut.

"Kemarin sudah ikut beberapa kali rapat, sudah ke kantor-kantor dinas juga. Tetapi karena kondisi kaki pakai tongkat gini ya saya berharap yang terbaik sajalah," kata ibu satu anak tersebut.

Baca juga : Melihat Kondisi Shelter di Kampung Akuarium

Berbeda dengan Tedi dan Djuronah, Hendri (36) hanya ingin agar pembangunan kembali Kampung Akuarium segera dilakukan. Baginya,  pengadaan shelter dan kegiatan rembukan akan percuma bila tidak ada aksi nyata dari pemerintah.

"Saya sengaja bertahan di sini untuk menunggu ganti rugi atau kampung dibangun lagi. Kami tunggu selama dua tahun ini apakah dapat rumah? Kami lihat saja perkembangannya," kata Hendri.

Saat ini, Hendri dan ratusan warga lainnya tinggal di sejumlah shelter atau tempat tinggal sementara yang didirikan di bekas lahan Kampung Akuarium.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah berjanji akan membangun kembali Kampung Akuarium yang digusur pada era Pemerintahan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Anies menyampaikan, Kampung Akuarium akan dibangun ulang dengan mekanisme kolaboratif. Warga setempat akan aktif dilibatkan sejak awal perencanaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com