Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Penembakan di Bekasi Terhenti Mencari Kerja

Kompas.com - 11/04/2018, 21:53 WIB
Setyo Adi Nugroho,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Nasib naas dialami Hari Riyadi (18), Senin (9/4/2018) kemarin, ketika ia menjadi korban penembakan oleh orang tidak dikenal di Jalan Raya Cipendawa Baru, Kelurahan Bojongmenteng, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi.

Akibatnya, kaki kirinya tertembus peluru. Lulusan SMK di Jakarta Timur itu pun harus terima kenyataan bahwa untuk sementara dia tidak bisa mencari kerja.

"Baru lulus beberapa waktu lalu. Tadi baru pasang pin, untuk bisa sembuh kemungkinan bisa 6 bulan lebih, tadi niatnya mau cari kerja, tapi ya sekarang fokus (penyembuhan) dulu," kata  Hari saat ditemui Rabu (11/4/2018).

Baca juga : Seorang Pengendara Motor Jadi Korban Penembakan di Bekasi

Niat Hari mencari kerja itu juga diceritakan kakak kandungnya, Tedy (30). Saat peristiwa terjadi Hari sedang mengurus surat keterangan kependudukan karena KTP belum jadi.

"Eh sorenya ditelepon adik saya kecelakaan. Pertamanya dikira kecelakaan biasanya, tidak tahunya kena tembak," ucap Tedy.

Dokter Stenly, dokter RSUD Kabupaten Bekasi yang menangani Hari mengungkapkan, kondisi kaki korban berlubang. Peluru yang dilepaskan pelaku mengancurkan tulang kering kaki kiri.

"Untuk penyembuhan secepatnya, tapi kalau dilihat kondisinya Hari bisa berjalan normal tetapi agak lama waktunya," ucap Stenly.

Hari bersama rekannya Ari, Senin kemarin, tengah berboncengan menuju Jakarta melalui jalan Cipendawa Baru saat penembakan terjadi. Di lampu merah perempatan di Jalan Raya Cipendawa Baru mereka berdua terlibat perselisihan dengan orang yang berada dalam sebuah mobil jenis Gran Max.

Korban dan rekannya kemudian melaju selepas dari lampu merah itu. Namun tiba-tiba, korban mendengar suara keras dari belakang. Seketika ia merasakan kaki kirinya panas.

Ternyata korban sudah menjadi korban tembakan oleh oknum dari mobil Gran Max tersebut. Pelaku melarikan diri, sedangkan Hari dibawa ke rumah sakit.

Kasus penembakan itu kini ditangani Polres Metro Bekasi Kota.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com