Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Pelanggaran di Gedung, Sandiaga Geleng-geleng dan Bilang "Nakal"

Kompas.com - 12/04/2018, 16:33 WIB
Jessi Carina,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menggeleng-gelengkan kepala saat ditanya pendapatnya mengenai pengumuman pelanggaran gedung di sepanjang Jalan Sudirman dan Jalan MH Thamrin.

Sandiaga menyebut, gedung yang melakukan pelanggaran itu dengan sebutan 'nakal'. Dia bahkan sampai berulang kali mengulang pernyataannya itu. Sesekali, Sandiaga juga menggoyangkan jari telunjuknya.

"Nakal, nakal, nakal sekali. Ada yang masih septic tank 7 (gedung), itu nakal, nakal sekali. Juga ada gedung-gedung BUMD milik Pemprov DKI juga. Nakal, nakal, nakal. Ini ya harus ditertibkan," ujar Sandiaga, di Jalan Mangga Dua Raya, Jakarta, Kamis (12/4/2018).

Baca juga : Anies: Unik, Ada Gedung di Sudirman-Thamrin yang Pakai Septic Tank

Sandiaga mengatakan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tidak mau hanya tegas kepada masyarakat kecil saja. Pelanggar besar juga harus ditindak tegas.

Sejumlah gedung itu diberi waktu untuk memperbaiki pelanggaran yang dilakukan. Jika tidak, maka Sertifikat Laik Fungsi (SLF) dan izin operasionalnya akan dicabut.

Sandiaga juga mengatakan gedung-gedung yang ada di jalan protokol itu harus menjadi contoh. Supaya, pemilik gedung di kawasan lain juga ikut melengkapi sistem pengolahan air mereka sesuai ketentuan.

"Kalau di jalan protokol saja sudah tidak patuh, apalagi yang di tempat-tempat lain. Jadi yang di protokol ini harus jadi teladan," ujar Sandiaga.

Baca juga : Gedung di Thamrin Masih Gunakan Septic Tank, Sandi Bilang Itu Ngawur

Kemarin, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengumumkan ada 80 gedung atau bangunan yang berada di sepanjang Jalan Sudirman dan Jalan M.H Thamrin. Tim Pemprov DKI Jakarta berhasil memeriksa 77 dari 80 gedung itu.

Tiga gedung tidak diperiksa dengan berbagai alasan. Satu gedung belum diperiksa karena masih dalam finishing pembangunan, satu gedung sudah dihancurkan.

"Dan satu lagi Kedubes Jerman yang tidak diperiksa karena memerlukan proses perizinan Kementerian Luar Negeri," ujar Anies.

Anies mengatakan dari 77 gedung yang diperiksa tim, sebanyak 37 gedung tidak memiliki sumur resapan.

Sementara itu sisanya yaitu 40 gedung memiliki sumur resapan. Namun, hanya satu gedung saja yang sumur resapannya sesuai dengan ketentuan dalam peraturan gubernur yaitu Hotel Pullman.

Kemudian, hanya 10 gedung yang memiliki kolam resapan. Selain itu, hanya 49 gedung yang memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah, baru 35 yang berlangganan PD PAL, dan ada 7 gedung yang masih gunakan septic tank.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com