Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tinjau Stasiun Duri, Menhub Kembali Dengarkan Keluhan Penumpang KRL

Kompas.com - 14/04/2018, 11:51 WIB
Setyo Adi Nugroho,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengunjungi Stasiun Duri, Sabtu (14/4/2018) pagi. Kunjungan Menhub kali ini masih dalam rangka memecahkan masalah kepadatan penumpang di Stasiun Duri sejak beberapa waktu lalu.

"Ini kali kedua saya ke sini. Saya tadi sempat berbicara dengan empat sampai lima penumpang. Saya bertanya apakah sudah ada perubahan, para penumpang menjawab belum. Saya sampaikan maaf karena kami juga berusaha untuk kembali mencapai level of service seperti sebelumnya," ucap Budi saat ditemui di Stasiun Duri, Sabtu pagi.

Budi mengungkapkan dari tiga rekomendasi yang dikeluarkannya beberapa waktu lalu, baru satu yang dilaksanakan penuh yakni penambahan perjalanan kereta Tangerang-Duri di jam sibuk 06.00 WIB sampai 07.30 WIB.

Sebelum perubahan terdapat lima perjalanan. Kemudian saat perubahan peron, jumlah perjalanan menjadi empat, dan kini kembali menjadi lima perjalanan.

"Saat ini ada tambahan perjalan di jam 07.15 WIB. Jadinya kembali ada 5 perjalanan yakni jam 06.00, 06.30, 07.00, 07.15, dan 07.30. Kedepannya antara jam 06.30 dan jam 07.00 akan ditambahkan jadi 6 perjalanan," ucap Budi.

Rekomendasi lainnya yakni penambahan tangga untuk memfasilitasi gerak penumpang di peron 4 dan 5 diperkirakan baru selesai sekitar dua minggu sampai satu bulan.

Budi juga menyinggung pembangunan tangga tersebut membuat rencana penambahan gerbong untuk rangkaian kereta Tangerang terhambat.

"Saat ini ada empat rangkaian kereta. Dua rangkaian terdiri dari 8 gerbong, dua rangkaian 12 gerbong. Rencananya mau diubah semua menjadi 12 gerbong, tapi itu tertahan karena pembangunan tangga tersebut," ucap Budi.

Rekomendasi ke tiga adalah memberikan kesempatan pada penumpang KRL biasa untuk menggunakan kereta bandara antara stasiun Duri dan Batu Ceper. Sistem ini sedang dibicarakan oleh Kemenhub dan pihak terkait seperti KCI dan Raillink.

Sebelumnya, KRL Duri-Tangerang di peron 4 dan 5 harus berbagi jalur dengan KA Bandara sejak Kamis (29/3/2018). Jadwal keberangkatan pun berbeda, KRL datang setiap 30 menit sekali, sementara kereta bandara datang dua kali dalam 30 menit.

Akibatnya, penumpang KRL menunggu kereta lebih lama dan terjadi penumpukan penumpang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com